Menjelang akhir babak kedua, terjadi pelemparan terhadap suporter PERSAB Belu oleh oknum tak dikenal. Akibatnya terjadi keributan dan membuat pertandingan terpaksa dihentikan.Â
Insiden ini terjadi beberapa saat setelah pemain Sumba Barat Daya mencetak gol kedua usai memanfaatkan kesalahan pemain belakang Belu tepatnya menit ke-87. Keributan berhasil diredam oleh Petugas keamanan gabungan TNI-POLRI dan Satpol PP dengan mengamankan beberapa oknum yang diduga sebagai provokator keributan.
Untuk menjunjung tinggi sportifitas maka seluruh official tim dan pemain PERSAB Belu dengan berbesar hati menerima kekalahan sehingga PERSADA Sumba Barat Daya berhak melaju ke semi final dengan skor 0-2.
Dipertandingan berikutnya pada hari yang sama antara kesebelasan PERSAMBA Manggarai Barat vs PERSEFTIM Flores Timur, juga terjadi keributan.Â
Bedanya, keributan ini terjadi antara official tim Perseftim dengan pemain Persamba setelah pertandingan telah berakhir. Selama pertandingan berlansung, kedua tim sudah menunjukan permainan dengan tensi yang cukup tinggi sehingga banyak terjadi pelanggaran keras dan diwarnai banyak kartu kuning.Â
Setelah pertandingan usai, ketika pemain Manggarai Barat menyambangi bench Perseftim untuk berjabatan tangan, official tim Perseftim malah memukul salah satu pemain Persamba.Â
Akibatnya sebagian besar pemain juga terpancing emosi dan ikut-ikutan dalam keributan tersebut. Untungnya aparat keamanan dengan sigap melerai sehingga situasi dapat dikendalikan.Â
FOTO : https://web.facebook.com/pg/etmc2019malaka/photos/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H