Mohon tunggu...
James Luhulima
James Luhulima Mohon Tunggu... -

James, yang akrab disapa JL, aslinya adalah wartawan politik dan luar negeri, tetapi akhir-akhir ini lebih dikenal sebagai wartawan dan penulis otomotif. Maklum sejak tahun 1999, ia diberi tugas mengasuh rubrik otomotif setiap hari Jumat di harian Kompas dan liputan khusus yang hadir dua bulan sekali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tesla Model S: Sedan Listrik

3 April 2009   12:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:14 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upps... Ada mobil listrik baru, Tesla Model S: sedan listrik. Tidak seperti mobil listrik lain, yang model-modelnya unik-unik, Tesla Model S sosoknya tidak berbeda dengan sedan sport pada umumnya. Jika diamati secara saksama, sosoknya mirip dengan Jaguar XF. Yang keren sedan ini sepenuhnya digerakkan oleh listrik. Jadi, begitu persediaan listrik menipis, tidak ada pilihan lain yang bisa dilakukan, kecuali berhenti dan mengisi (men-charge) kembali baterainya. Namun, jangan khawatir, di dalam Tesla Model S ada charger khusus, yang dapat digunakan untuk tegangan listrik mulai dari 120 volt, 240 volt atau 480 volt. Waktunya singkat saja, untuk tegangan listrik 480 volt hanya 45 menit. Untuk tegangan 240 volt, sedikit lebih lama, meskipun demikian tetap lebih cepat daripada mengisi kembali baterai telepon genggam yang biasanya memerlukan waktu 1-2 jam. Disebutkan jarak jelajah Tesla Model S bisa sampai 480 kilometer. Dan penempatan baterai yang menyatu dengan lantai mobil membuat lantai mobil datar sehingga kabinnya sangat lega. Belum lagi, ada tambahan bagasi yang ditempatkan di bawah kap depan. Yang pada mobil-mobil konvensional menjadi tempat untuk meletakkan mesin. Telsa Model S dapat memuat pesawat televisi 50 inci, sepeda gunung, dan papan selancar sekaligus. Dari segi performa, Telsa Model S mengandalkan persneling dengan 1 tingkat kecepatan, yang dapat membuat sedan itu berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari 6 detik. Kecepatan itu dapat terus ditambah hingga kecepatan maksimum 208 kilometer per jam. Namun, yang ingin memilikinya, harus bersabar karena Tesla Model S baru akan diproduksi pada akhir tahun 2011. Dan, di Amerika Serikat, mobil itu akan dipasarkan dengan harga 49.900 dollar AS. Pada saat ini, Tesla Model S sudah dapat dipesan di showroom-showroom Tesla di California, dan menurut rencana Tesla akan membuka showroom di Chicago, bulan September mendatang. Gerai tambahan juga akan dibuka di London, New York, Miami, Seattle, Washington DC, dan Muenchen akhir tahun ini.

Perlu disambut

Keberadaan mobil listrik seperti ini tentunya perlu disambut baik mengingat mobil tersebut sama sekali tidak mengeluarkan emisi. Dengan demikian, mobil ini sama sekali tidak mencemari lingkungan hidup, dan tidak mendorong terjadinya pemanasan Bumi (global warning). Sampai saat ini, mobil listrik kurang diminati. Selain terbatasnya jarak jelajahnya, juga pengisian listriknya kembali memerlukan waktu yang lama. Bandingkan dengan mobil yang menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) atau mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), seperti bensin atau solar, yang jarak jelajahnya nyaris tanpa batas. Dalam keadaan tangki bensin atau solar terisi penuh, jarak jelajah sebuah mobil rata-rata 480-500 kilometer, bahkan ada yang sampai 720 kilometer. Dan, jika persediaan di tangki hampir habis, pengendara hanya perlu mampir ke stasiun pengisian BBM, yang terdapat di mana-mana, dan mengisi tangki hingga penuh kembali. Lamanya pengisian tidak sampai 10 menit. Berkurangnya cadangan minyak mentah di dalam perut Bumi dan semakin meningkatnya suhu Bumi akibat gas-gas rumah kaca yang dilepaskan oleh mesin konvensional, menjadikan perusahaan-perusahaan pembuat mobil mulai melirik ke mobil listrik serta mobil-mobil yang menyandang mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar nabati, seperti etanol, minyak jarak pagar, minyak kelapa sawit, dan hidrogen, yang dianggap rendah polusi. Namun, karena mobil listrik masih dianggap kurang praktis, belum sepraktis mobil konvensional, maka lahirlah mobil-mobil hibrida (hybrid) yang menggabungkan mesin konvensional dengan motor listrik, sebagai sasaran antara. Dengan menggabungkan mesin konvensional dengan mobil listrik diharapkan, jumlah gas-gas rumah kaca yang dilepaskan mesin konvensional berkurang, tanpa mesin itu harus kehilangan tenaga, dan sekaligus membuat performa motor listrik tidak kalah dibandingkan performa mesin konvensional. Akhir-akhir ini, dikembangkan pula mobil hibrida plug-in yang sesungguhnya adalah mobil listrik, yang membawa pembangkit tenaga listriknya sendiri. Mengingat fungsi mesin konvensional hanyalah sebagai generator jika persediaan listrik di baterai hampir habis. Mesin konvensional akan dimatikan kembali, jika persediaan listrik di baterai sudah penuh. Dalam keadaan mobil diparkir untuk waktu yang lama di rumah atau di kantor, baterai mobil diisi dengan mencolokkan steker ke stop kontak. Prinsip yang hampir sama juga digunakan oleh mobil fuel cell. Mobil fuel cell pada prinsipnya adalah mobil listrik, yang memiliki pembangkit listriknya sendiri. Perangkat yang diberi nama fuel cell itu terdiri atas dua lempeng elektroda yang mengapit elektrolit. Hidrogen yang diperoleh dari tangki bertekanan tinggi disalurkan melalui satu sisi elektroda, sementara oksigen yang diperoleh dari udara disalurkan melalui sisi elektroda lainnya sehingga menghasilkan listrik, air, dan panas. Listrik dialirkan ke baterai, dan digunakan untuk menggerakkan motor listrik.(JL)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun