Mohon tunggu...
James Gerson Mansula
James Gerson Mansula Mohon Tunggu... Guru - Guru Geografi

Saya hobi menggambar, menulis dan membuat video

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesimpulan dan Refleksi Penerapan Budaya Positif di Sekolah (Koneksi Antar Materi Modul 1.4)

19 Agustus 2024   10:18 Diperbarui: 19 Agustus 2024   10:45 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?

Kita tidak dapat merubah karakter murid sesuai keinginan kita. Murid haruslah menjadi orang yang merdeka sehingga mereka dapat berumbuh sesuai dengan kodratnya. Kita sebagai guru harus menuntun murid untuk menemukan nilai-nilai kebajikan yang diyakini bersama sehingga mereka memiliki motivasi dari dalam diri untuk dapat memperbaiki diri dan kembali ke dalam kelompok dengan baik. Nilai-nilai yang diyakini bersama ini perlu disepakati bersama di sekolah/ kelas sehingga menjadi suatu budaya positif di sekolah sehingga akan menuntun semua warga sekolah dalam bersikap.

3. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Sebelum mempelajari modul 1.4 ini, saya sudah sering membuat peraturan kelas bersama murid yang saya asuh. Namun dalam pembuatan peraturan kelas ini, saya intervensi sendiri tanpa menampung aspirasi dari murid sehingga terkesan saya yang memaksakan dan konsekuensi yang saya berikan bagi yang tidak mengikuti aturan adalah hukuman. Seringkali murid melanggar dan melakukannya lagi tanpa ada motivasi untuk berubah.

Setelah mempelajari modul ini, saya berefleksi bahwa guru tak dapat mengontrol murid sesuai keinginannya. Perlu ada motivasi dari dalam murid tersebut sehingga mereka dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Saya mengambil langkah awal dengan membuat kesepakatan kelas bersama sehingga semua murid memberikan pendapat terkait kesepakatan kelas kami. Kesepakatan kelas ini yang kemudian akan menjadi keyakinan kelas sehingga akan menjadi pedoman kami semua dalam berperilaku. Dengan keyakinan ini, maka dalam menangani masalah yang terjadi, murid akan dituntun untuk menemukan solusi sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini bersama.

4. Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

Saya merasa sangat senang karena mendapat pencerahan dalam bertindak. Penanganan kasus yang saya lakukan tidak terkesan lagi untuk menghukum atau membuat rasa bersalah, tetapi guru membantu murid menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi sesuai nilai-nilai yang diyakini bersama. Dengan menempatkan diri dalam posisi manajer maka dengan sendirinya kita akan menerapkan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu berpihak pada murid. Semua yang guru lakukan bukan semata untuk mengontrol murid menjadi seperti keinginan orang dewasa tetapi menuntun murid dapat bertumbuh sesuai dengan kodratnya.

5. Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

Hal yang sudah baik adalah pembuatan kesepakatan kelas untuk menjadi keyakinan kelas. Murid turut mengambil bagian dengan memberikan pendapat dan konsekuensinya juga di sepakati bersama. Untuk perbaikannya mungkin lebih kepada sosialisasinya ditingkat sekolah sehingga bukan hanya menjadi keyakinan kelas, tetapi dapat menjadi keyakinan sekolah secara menyeluruh.

6. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya? 

Posisi kontrol yang paling saya pakai yakni penghukum dan pembuat rasa bersalah. Awal saya menghukum kemudian menasehati yang secara tidak sadar membuat murid merasa bersalah. Terkadang karena terbawah emosi, saya menghukum dan mungkin saya melukai perasaan murid dengan kelakuan dan perkataan yang saya ucapkan. Setelah melakukan itu, saya merasa menyesal dengan yang saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun