Tentu saja di era kemerdekaan ini, kekuatan sosial dan politik dokter haruslah dikonstruksikan untuk melayani rakyat dan bangsa kita Indonesia. Akan tetapi, jika ternyata dalam satu titik, insan kedokteran di Indonesia suaranya diabaikan bahkan penghargaan terhadap profesionalitasnya menuju pada titik terendah, bukan tidak mungkin insan kedokteran akan bangkit dan bersatu untuk menunjukkan kekuatan politiknya yang bahkan tempo dulu dapat menggerakkan Kebangkitan Nasional bangsa kita dan terbukti dapat mengusir penjajah dari negeri ini. Tapi hal ini tentu saja adalah jalan terakhir, yaitu jika kita diabaikan terus oleh Pemerintah.
Saya sangat yakin, Pemerintahan Presiden Joko Widodo tidaklah mungkin tidak memikirkan hal tersebut. Tentu saja Pemerintah takkan mengabaikan kekuatan para dokter. Karena mereka sangatlah tahu dan paham bahwa kekuatan itu sangatlah kuat. Dengan demikian, pastilah Pemerintah akan mendengar setiap suara hati dan memberikan penghargaan yang selayaknya dan proporsional terhadap insan kedokteran yang telah menjalankan tugas profesinya dengan baik dan terhormat. Karena dokter Indonesia adalah juga rakyat Indonesia, dia lahir dari rakyat, hidup sebagai rakyat dan mengabdi serta melayani rakyat Indonesia.
Melihat hal itu, semoga ada langkah-langkah yang konstruktif ke depannya yang akan dilakukan oleh Pemerintah. Dengan demikian akan terwujudnya pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan yang berkeadilan. Adil bagi rakyat dan juga adil bagi dokter Indonesia. Jika hal itu terwujud, maka kekuatan besar akan bertambah bagi negara kita tercinta ini, menuju kepada kejayaan.
Salam persatuan dan kesatuan!
James Allan Rarung
Ketua Umum Pengurus Pusat
Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H