Hal ini jika berlanjut, hanya akan menjadi lingkaran setan yang tak ada manfaatnya. Jika tidak segera dilakukan perbaikan yang mendasar dan mendasarinya dengan filosofi yang tepat, maka apapun program yang dijalankan oleh Pemerintah, hanya akan mirip dengan kerja yang terjadi di "salon kecantikan".
Memanunggalkan dokter dengan rakyat, itulah jalan keluar yang terbaik. Meskipun filosofi ini sudah lama, akan tetapi masih relevan di segala jaman. Menciptakan keseimbangan yang memiliki empati adalah pendekatan kerakyatan dan kekeluargaan. Rakyat menuntut pelayanan yang prima dan kesehatannya terjamin, sedangkan tenaga kesehatan dan dokter menuntut gaji yang proporsional dan tepat waktu. Ini sangat sederhana.
Oleh karena itu Pemerintah hendaknya menjamin akses pelayanan kesehatan dan evaluasi kinerja para dokter dan tenaga kesehatan melalui hasil nyata yaitu kesehatan yang dihasilkan dan bukan laporan sejauh mana program telah dilaksanakan. Jadi yang diukur adalah derajat kesehatan di suatu wilayah masyarakat dan bukan berapa persen program yang telah dilakukan. Karena sesempurna apapun program yang dijalankan akan tetapi angka kematian dan kesakitan di suatu wilayah tetap sama atau tidak ada perubahan yang signifikan, maka hal ini adalah percuma dan buang-buang anggaran saja. Pasti ada sesuatu yang salah atau kesalahan yang disembunyikan.
Berikan kesempatan kepada rakyat Indonesia, untuk memberikan pendapatnya secara adil tentang pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan. Misalnya sebagai contoh, tanyakan kepada rakyat berapa sih gaji yang layak bagi para tenaga kesehatan, jika mereka rakyat telah dilayani dengan baik dan mendapatkan kesehatan yang sesuai? Dengan demikian selain keterbukaan dan empati didapatkan, kita juga bisa menilai berapa besar rakyat kita menghargai nilai kesehatan diri mereka.Â
Karena jika mereka menganggap bahwa kesehatan diri mereka adalah murah, maka wajar para tenaga kesehatan dan dokter dibayar murah. Akan tetapi sebaliknya, jika mereka menganggap kesehatan diri mereka mahal, maka hal yang wajar juga para dokter dan tenaga kesehatan dibayar proporsional dengan hal itu.
Memang hal ini bukanlah perkara mudah. Sistem Kesehatan Nasional memerlukan kerja keras dan pengabdian yang tinggi. Tidaklah bisa hal ini dikerjakan hanya misalnya dalam 5 tahun saja, akan tetapi memerlukan "grand design" untuk program yang berkesinambungan. Sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pengawasan dan pengendalian serta penghargaan yang layak sangatlah menentukan hasil akhirnya. Tentunya hal ini dapat dimulai dengan membuat peraturan yang tepat dan berkeadilan bagi rakyat dan tenaga kesehatan termasuk dokter di dalamnya.
Dokter adalah rakyat, lahir dari rakyat dan akan mengabdikan ilmunya bagi rakyat dan bangsa. Rakyat menderita dokter menderita, rakyat senang dan makmur, dokter juga senang dan makmur. Jayalah Indonesiaku!
Â
James Allan Rarung
Dokter dan Rakyat Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H