Mohon tunggu...
James Aditya
James Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar yang belajar untuk menulis

Seorang mahasiswa yang berusaha melihat dunia dari berbagai sisi dan menyampaikan opininya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Orang Jahat dengan Tidak Menghalau Kejahatan

25 November 2020   10:20 Diperbarui: 25 November 2020   10:29 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa kita memperingati kembali suatu hari yang didedikasikan untuk guru kita yaitu Hari Guru yang diperingati pada 25 November setiap tahunnya. Berbicara mengenai hari Guru, saya ingin berbagi cerita mengenai seorang guru yang kata-katanya masih saya pegang hingga saat ini. 

Guru ini mengajar pelajaran Matematika pada saat saya SMA dan merupakan salah satu dari sekian banyak guru yang hebat menurut saya. Salah satu kata-katanya yang masih terngiang-ngiang hingga saat ini adalah

Kita menjadi jahat saat membiarkan kejahatan terjadi padahal kita mengetahuinya

Sebelumnya saya ingin menceritakan dulu asal muasal mengapa guru saya mengatakan kalimat ini. Saat itu saya sedang berada di kelas dan duduk di sebelah dua teman dekat saya, kita sebut saja A dan B. Si A dan B ini sering mengobrol di kelas dan melakukannya juga pada pelajaran kali ini.

Guru saya yang melihat ini pun jengkel sehingga menghukum A dan B, akan tetapi ternyata saya juga terkena hukuman ini. Padahal saya tidak ikut-ikutan mengobrol dan hanya sesekali menanggapi mereka. Saya merasa hal ini tidak adil dan protes tentunya

"Bu, saya tadi saat kelas tidak ikut-ikutan ngobrol dengan dia, kenapa saya ikut dihukum?"

"Soalnya kamu tidak mengingatkan dia, padahal dia teman dekat kamu sendiri"

Saya masih tidak puas dengan jawaban ini tentunya. Bagaimana bisa saya dihukum padahal bukan saya yang melakukan hal tersebut? Dimana letak kesalahan saya? Setelah itu saya kembali menanyakan dan berusaha membela diri saya, lalu barulah keluar kalimat di atas. 

Mendengar kalimat tersebut membuat saya terdiam, saya ingin membela diri kembali tapi entah bagaimana hati nurani saya merasa yang dikatakan Guru ini adalah hal yang benar.

Kalimat tersebut sering saya pikir kembali dan butuh beberapa waktu sampai saya menyadari apa maksud dari kalimat yang dikatakan guru saya.

Seberapa sering kamu melihat suatu kondisi yang tidak ideal, tapi justru memilih untuk tidak melakukan apa-apa?

Sebagai catatan, saya menggunakan kata ideal-tidak ideal karena menurut saya penggunaan kata jahat memiliki konotasi yang terlalu ekstrim. Selain itu kata tidak ideal juga mencakup kondisi jahat itu sendiri dan lebih luas untuk dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun