Mohon tunggu...
James Aditya
James Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar yang belajar untuk menulis

Seorang mahasiswa yang berusaha melihat dunia dari berbagai sisi dan menyampaikan opininya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyejukkan tapi Merusak Obat Anti Inflamasi

24 Oktober 2017   22:36 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:15 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo para pembaca setia Kompasiana. Kembali lagi dalam essai seputar biologi bulanan edisi Oktober. Dalam essai saya yang kali ini saya ingin mengulas tentang obat anti inflamasi dan dampaknya pada pertumbuhan dan perkembangan otot. Maka dari itu siapkan posisi duduk yang nyaman dan ayo mulai membaca.

Sebelum membahas tentang obat anti inflamasi, ada baiknya kita tahu tentang inflamasi. Inflamasi adalah peradangan yang disebabkan dari dalam maupun luar tubuh. Inflamasi terjadi sebagai efek dari meningkatnya daya tahan tubuh terhadap penyakit, mikroorganisme, dan sel yang rusak sehingga menyebabkan adanya bentol, nyeri, sakit, panas atau bercak merah. Inflamasi sendiri merupakan bentuk imunitas bawaan tubuh. Rasa nyeri yang ditimbulkan oleh inflamasi disebabkan oleh adanya otot yang sedang beregenerasi. Gejala-gejala inflamasi ini disebabkan oleh salah satunya prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi dan nyeri. Inflamasi juga menyebabkan vasodilatasi dan edema (pembengkakan) dan efek lainnya.

Nyeri yang disebabkan oleh inflamasi kebanyakan tidak berbahaya, tapi ada kalanya perlu untuk mengontrol rasa sakit akibat proses inflamasi. Setelah dilakukan riset, dihasilkanlah obat yang efektif dalam menyebuhkan dengan efek samping minimal yaitu obat anti inflamasi. Obat ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu non steroid (NSAID) dan steroid. 

Untuk mengatasi inflamasi maka diminumlah obat ini. Obat anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan rasa sakit bukan dari mikroorganisme tapi dari dalam tubuh sebagai respon tubuh dari cedera jaringan. Obat anti inflamasi memiliki beberapa efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan akan menghasilkan efek samping yaitu adanya pendarahan, gangguan penyembuhan luka, peningkatan tekanan dalam mata, otot melemah, dan efek samping lainnya.

Segala hal yang terjadi secara tidak natural pasti memiliki dampak yang negatif. Begitu juga pada obat anti inflamasi. Obat inflamasi membuat supaya otot kita bekerja secara tidak natural maka dari itu obat inflamasi tentunya memiliki dampak yang negatif pada pertumbuhan dan perkembangan otot. Obat anti inflamasi bekerja dengan melakukan penghambatan pada enzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim ini berperan dalam pertumbuhan prostaglandin dan tromboksan. Dengan terhambatnya isoenzym ini, maka prostaglandin yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi itu pun tidak terbentuk. 

Dari tidak terbentuknya atau berkurangnya produksi hormon prostaglandin, gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan rasa sakit menjadi berkurang atau berhenti, yaitu karena hormon ini merupakan mediator dalam kontraksi dan relaksasi otot dan memberikan sinyal nyeri bagi tubuh apabila ada cedera. Ketika kita berolahraga secara berlebihan maka tubuh kita akan menghasilkan zat ini dan membuat rasa nyeri di bagian tubuh misalnya di kaki saat kita berlari dan di lengan saat mengangkat beban. Proses inflamasi juga merupakan alasan dari pertumbuhan dan perbesaran otot. Ketika kita melakukan latihan latihan fisik, bagian bagian tubuh yang dilatih akan mengalami cedera. 

Cedera ini diakibatkan penggunaan kemampuan otot secara berlebih. Cedera ini menimbulkan kerusakan pada jaringan otot dan tubuh kita berusaha untuk menyembuhkannya dan menimbulkan inflamasi yang menimbulkan rasa sakit. Untuk melakukan perbaikan dan penyembuhan pada jaringan otot yang rusak, tubuh akan mengeluarkan hormon anti inflamasi yaitu salah satunya sitokin yang bertugas melakukan proses regenerasi otot. 

Inflamasi pada jaringan otot adalah cara bagi otot untuk memperbaiki dan melakukan proses regenerasi jaringan otot yang mengalami cedera, dengan begitu otot akan menjadi semakin besar, kuat, dan mampu beradaptasi mengangkat beban yang berat. Dari informasi ini kita dapat menyimpulkan bahwa untuk membentuk otot yag lebih besar dan kuat daripada kondisi otot kita sekarang, kita secara langsung melakukan perusakan pada jaringan otot kita dan membuat agar tubuh kita memperbaikinya.

Penggunaan obat anti inflamasi dalam jangka pendek tidak terlalu memiliki dampak yang besar bagi tubuh. Efek jangka pendek konsumsi obat ini antara lain, meningkatkan resiko penyakit asma, gagal gjantung, gagal ginjal, gangguan lambung, dan pendarahan tapi untuk penggunaan obat anti inflamasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan regenerasi otot dan adaptasi otot dalam tubuh. Ketika seseorang menggunakan obat anti inflamasi secara berlebihan maka produksi dari hormon prostaglandin yang berfungsi sebagai mediator inflamasi akan terhambat. 

Apabila dalam tubuh tidak diproduksi hormon prostaglandin maka hormon sitokin yang bertugas meningkatkan kekebalan tubuh dan melakukan regenerasi dan memperbaiki otot kita yang mengalami kerusakan tidak dapat terproduksi dan bekerja sehingga menghambat regenerasi dan adaptasi otot dalam tubuh. Ketika kita mengkonsumsi obat anti inflamasi secara berlebihan maka otot kita yang sudah lemah dan tak memiliki kemampuan untuk melakukan regenerasi dengan baik akan terasa sangat sakit ketika ada cedera dalam tubuh setelah berolahraga. 

Penggunaan obat anti inflamasi yang berlebihan dan terhambatnya regenerasi pada otot inilah yang membuat otot kita menjadi semakin mengecil atau tidak bertambah besar meskipun kita sering melakukan latihan fisik. Hal ini dapat ditangkal dengan penggunaan obat anti inflamasi yang menggunakan steroid, tapi efek sampingnya justru lebih berbahaya baik bagi otot maupun seluruh tubuh.

Selanjutnya adalah efek samping khusus dari obat anti inflamasi yang menggunakan steroid. Steroid adalah suatu zat yang dapat membuat seseorang merasa lebih kuat daripada sebenarnya. Ketika seorang menggunakan obat yang mengandung steroid, maka mereka akan menjadi lebih kuat, bahkan mampu untuk mengangkat beban yang lebih berat daripada berat tubuh mereka sendiri. Cara kerja obat anti inflamasi yang menggunkan steroid agak berbeda dari obat anti inflamasi non steroid. 

Obat anti inflamasi steroid bekerja dengan efek yang lebih kuat karena obat ini memberhentikan produksi Phospolipase A2 yang menyebabkan tidak terproduksinya asam arakidonat. Asam arakidonat ini memacu produksi dari prostaglandin, tromboksan, dan leukotrines. Meskipun begitu peran utama dari asam arakidonat adalah merangsang terjadinya inflamasi. Dengan berhentinya produksi Phospolipase A2,  diikuti asam arakidonat,  maka pertumbuhan otot akan sangat amat terhambat. Steroid memiliki efek yaitu membuat otot kita menjadi lebih kuat dan mampu mengangkat beban yang lebih berat daripada kondisi normal kita. 

Penggunaan obat anti inflamasi yang mengandung steroid bagaikan membalik efek obat anti inflamasi tanpa steroid, yaitu mengubah efek obat anti inflamasi yaitu yang seharusnya melemahkan otot, menjadi membuat otot kita dapat bekerja lagi secara normal bahkan menjadi lebih kuat. Tapi tanpa juga kita sadari hal ini akan berbahaya bagi tubuh. Ketika seseorang menggunakan obat anti inflamasi steroid, otot yang seharusnya melemah kembali lagi menjadi kuat dan membuat regenerasi otot menjadi terhambat. Ditambah lagi jika setelah itu kita melakukan pekerjaan yang berat secara fisik maka akan terjadi perlakuan berlebihan pada otot. 

Perlakuan yang berlebihan terhadap otot ini menyebabkan keluarnya air mata otot. Jika pemaksaan ini terus berlanjut, bisa bisa terjadi hal yang fatal yaitu pecahnya tendon yang sangat menyakitkan. Obat anti inflamasi yang menggunakan steroid memang lebih manjur karena efeknya lebih kuat, tapi ketika kita mengkosumsinya terus menerus maka pecah tendon pun bisa saja terjadi. Selain itu efek sampingnya dalam penggunaan jangka panjang adalah hilang dan berkurangnya massa otot. Apalagi di Indonesia sekarang ini obat anti inflamasi yang menggunakan steroid sangat mudah dibeli di apotik dan disalahgunakan untuk bermacam macam alasan misalnya Betametason.

Sekarang kita bayangkan jika kita membiasakan tubuh kita khususnya pada otot kita untuk meredam rasa sakit, kita pasti akan mengalami rasa sakit yang lebih daripada orang normal ketika mengalami cedera. Hal ini dikarenakan lemahnya otot kita akibat proses regenerasi yang kurang lancar. Masalah lainnya adalah pada adaptasi, otot kita  yang sering kita suplai dengan obat anti inflamasi akan lebih sulit beradaptasi dengan beban. 

Untuk membesarkan kembali otot kita yang sudah mengecil akibat obat inflamasi pun akan lebih sulit daripada membesarkannya dari awal, ada pembiasaan lagi yang harus dilakukan untuk melatih agar otot kita bisa kembali mengangkat benda yang berat. Ketika otot kita menjadi lemah padahal kita sering melakukan latihan fisik, mungkin itu tandanya kita sudah menggunakan obat anti inflamasi secara berlebihan.

Berdasarkan hal hal yang sudah saya sebutkan di atas, saya akan menyimpulkan beberapa hal tentang dampak dari penggunaan obat anti inflamasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan otot. Obat anti inflamasi memiliki dampak yang negatif baik pada penggunaan jangka panjang maupun penggunaan jangka pendek. Obat anti inflamasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu obat anti inflamasi non steroid dan obat anti inflamasi steroid. Baik obat anti inflamasi steroid dan maupun obat anti inflamasi non steroid sama sama berdampak terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan otot dengan cara menghambat keluarnya hormon prostaglandin. 

Dengan terhambatnya hormon prostaglandin maka hormon sitokin yang bertugas untuk melakukan proses regenerasi dan memperbaiki jaringan yang terluka akan terhambat produksinya. Dengan terhambatnya regenerasi dan perbaikan bagian jaringan otot yang terluka, maka akan juga menghambat pertumbuhan dan perkembangan otot. Khusus obat anti inflamasi steroid efeknya akan lebih berbahaya karena penggunaannya seperti memaksakan otot untuk tetap bekerja padahal otot sedang cedera, ditambah dengan kemampuan regenerasi yang berkurang membuat tendon kita rentan untuk pecah dan membuat luka yang lebih berbahaya bagi tubuh.

Meskipun obat anti inflamasi berbahaya bagi otot kita, ada kalanya kita perlu juga menggunakan obat inflamasi, yaitu ketika rasa nyeri yang ditimbulkan oleh inflamasi tak kunjung reda. Hal ini dimakudkan untuk mencegah penyakit penyakit yang lebih kronis lagi muncul dalam tubuh kita. Pada inflamasi akut kebanyakan kejadian menyatakan bahwa tidak perlu mengguanakan obat anti inflamasi, sedangkan untuk inflamasi kronis disarankan untuk menggunakan obat anti inflamasi.

Oleh karena itu kita perlu sangat berhati-hati dalam menganalisis inflamasi yang kita alami dan meminum obat anti inflamasi. Tak semua rasa sakit yang kita alami perlu untuk diobati dengan obat anti inflamasi. Apalagi bagi kalian yang sedang berusaha tampak lebih maskulin dengan membesar-besarkan otot dan sering mengalami nyeri. Seperti kata pepatah, bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian, itulah yang terjadi saat tubuh kita cedera dan menjadi semakin kuat dan beradaptasi terhadap ligkungan. Sekian pembahasan dari saya, terimakasih telah membaca, maaf jika ada salah kata.

Sumber:  1, 2, 3, 4, dan 5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun