Mohon tunggu...
James Kavanagh
James Kavanagh Mohon Tunggu... Lainnya - Tanpa Jabatan

Bule Inggris yang tertarik sama semua hal Indonesia, terutama bahasanya, sejarahnya, makanannya dll..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal yang Harus Dibayar di Indonesia tapi Gratis di Luar Negeri

9 Mei 2019   05:18 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tallinn (Estonia)

Tallinn adalah ibu kota negara Estonia, salah satu negara di Eropa Timur yang bekas Republik Uni Soviet. Di kota ini, setiap warga kotanya bisa menggunakan transportasi umum gratis. Bis, trem, bis listrik dan kereta api adalah beberapa sistem transportasi yang melayani kota Tallinn, dan setiap warga kota Tallinn berhak menggunakan transportasi angkutan umumnya dengan gratis. Sistem angkutan umum gratis seperti yang ada di Tallinn bisa mendorong warga kotanya untuk memilih bis atau kereta api daripada naik mobil pribadi. 

Ini bisa mengurangi macet di dalam kotanya, mengurangi polusinya dan memperbaiki kesehatan manusia. Pencemaran udara bisa memicu penyakit asma dan mengurangi harapan hidup manusia. Macet bisa ada dampak negatif kepada ekonomi karena pekerja dan produk akan sampai telat dan mengurangi efisiensi dan produktivitas pekerja dan perusahaannya. Tapi peningkatan penggunaan transportasi umum bisa menstimulasi ekonominya karena pekerjanya akan menjadi lebih efisien dan produktif serta lebih sehat.

 

Finlandia

Banyak remaja di Indonesia berniat melanjutkan pendidikan sampai S1. Dapat sarjana dari universitas dianggap bermanfaat untuk dapat pekerjaan di masa depan. Tapi masuk universitas tidak mudah karena biaya yang mahal. Oleh karena itu, banyak orang Indonesia juga berniat dapat beasiswa biar bisa melanjutkan pendidikannya. 

Walaupun Pendidikan S1 di Indonesia harus dibayar, di negara Finlandia di Eropa Utara, Pendidikan S1 itu gratis. Tapi itu bukan gratis untuk warga negara Finlandia saja, tapi juga setiap warga negara Uni Eropa. 

Finlandia sudah menjadi terkenal di dalam dunia Pendidikan. Dalam Program Penilaian Pelajar Internasional, suatu ujian global untuk menilai tingkat akademis anak-anak di berbagai negara di seluruh dunia, Finlandia selalu dapat tingkat yang tinggi. 

Pendidikan gratis tidak maksud pendidikan yang kurang bermutu. Pendidikan S1 yang gratis bisa menjamin semua warga Finlandia bisa dapat pendidikan yang tinggi dan dapat ketrampilan yang bermanfaat untuk kemajuan ekonominya.

Alaska (Amerika Serikat)

Di Indonesia, orang sudah biasa bayar pajak terutama pajak penghasilan. Tapi di Alaska, salah satu negara bagian Amerika Serikat, penduduknya tidak perlu bayar pajak penghasilan. Lebih gila lagi, mereka tidak hanya tidak bayar pajak penghasilan, tapi malah dikasih uang gratis setiap tahun. Satu kali setahun, pendapatan pemerintah negara bagian Alaska dari industri minyak terbagi di antara setiap penduduk Alaska, baik anak maupun orang dewasa. 

Pada tahun 2018, setiap penduduk Alaska dikasih $1.600 (kira-kira Rp 23 juta). Ini maksud, jika uang anak di Alaska dapat dalam 18 tahun pertama, uang itu bisa digunakan untuk menjamin mereka bisa membiayai pendidikannya, mulai perusahaan sendiri atau membeli properti.

 

Inggris

Di negara Inggris, setiap warga negara Inggris berhak ke rumah sakit atau bertemu dengan dokter dengan gratis. Jika warga negara Inggris menjadi sakit atau terluka, mereka bisa ke rumah sakit paling dekat dan dirawat dengan gratis. 

Kalau orang harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari atau minggu atau bulan, mereka dapat kasur dan makanan gratis juga. Ini maksud semua orang yang tinggal di Inggris tidak harus takut mereka akan dibebani biaya rumah sakit jika suatu hari nanti mereka jadi sakit atau terluka. Ini juga ada manfaat untuk ekonomi Inggris karena sistem ini menjamin setiap orang bisa dapat perawatan yang baik dan bisa cepat sembuh dan bekerja lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun