Gandhi menjelaskan, sejak 2019 produksi beras Indonesia setiap tahunnya selalu surplus atau melebihi dari kebutuhan konsumsi. Sehingga, Indonesia swasembada beras. Terkait adanya impor beras, Gandhi mengakui hal tersebut. Namun ia-pun memberikan pemahaman, bahwa yang diimpor itu adalah beras khusus untuk kebutuhan usaha, seperti Hotel dan restoran.
" Pada 2021, BPS mencatat Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 407.741,4 ton, nilai impor ini turun dibandingkan pada tahun sebelumnya (2020) sebanyak 356.286,2 ton, tahun 2019 sebanyak 444.508,8 ton," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (28/11/2022).
Jika dilihat dari asal negara, impor beras Indonesia pada tahun 2021 berasal dari India sebanyak 215.386,5 ton, disusul Thailand sebanyak 69.360 ton, Vietnam 65. 692,9 ton, Pakistan 52.479 ton, Myanmar 3.790 ton, Jepang 230,3 ton, Tiongkok 42,6 ton, kemudian dari negara lainnya 760,1 ton. Adapun, impor beras ini bukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog, melainkan untuk kebutuhan industri, katanya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H