Alam mimpi, berbeda dengan dunia nyata. Tetapi, alam mimpi juga bukan hayalan. Karena hayalan tidak dapat diwujudkan dalam mimpi. Terkecuali dunia nyata, bisa diwujudkan pada alam mimpi (Khayalan).
Untuk mewujudkan khayalan dalam dunia nyata, tentunya harus didasari oleh beberapa hal, diantaranya ; punya bekal keterampilan pada bidangnya. Selain itu, bekal keterampilan tidak cukup, kalau tidak didukung dengan faktor ekonomi yang mumpuni.Â
Namun demikian adanya, keterampilan seseorang yang penuh ketergantuan dari orang lain, harus siap menahan beban persaan batin. Ibaratkan perut sedang lapar, memakan nasihanya sebatas menghilangkan rasa lapar, dan tidak bisa makan sekenyangnya. Â
Keterampilan, pada umumnya banyak dimikili oleh orang- orang yang tidak punya modal ke uangan. Demikian sebaliknya, orang- orang yang mempunyai modal keuangan, jarang mau - Â membekali dirinya dengan keterampilan.Â
Antara yang punya keterampilan, dengan yang mempunyai modal keuangan, pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama, namun berbeda caranya. Bagi yang mempunyai keterampilan , berusaha mencari pemodal, untuk kehidupannya.
Dari analisa, keduanya mempunyai tujuan yang sama, untuk mencari kelayakan dalam hidup ini. Bagi orang yang mempunyai modal keuangan, mencari orang mempunyai keterampilan , untuk kehidupannya.
Seiring dengan perkembangan waktu, zaman-pun berganti. Ke dua sosok ini saling berharap, untuk dapat dapat saling bersatu padu, menuju kesuksesan. Tentunya harus didasari oleh rasa saling melepas kepercayaan, dan kejujuran, ataupun saling keterbukaan.
Bagi orang yang mempunyai modal keuangan, selayaknya memegang peranan pemasaran, pendistribusian dan pembukuan. Sedangkan bagi yang mempunyai ketrampilan, menangani bagian produksi, bersama kelompok kerjanya.Â
Itulah salah satu bentuk wujud kegiatan dalam dunia nyata. Sedangkan alam hayalan adalah, suatu keyakinan dalam dunia nyata. Namun terkadang tidak didasari oleh pendukung yang mumpuni. Untuk itu harus berusaha secara gigih, untuk mewujudkan dunia hayalan, agar jadi kenyataan.
Sedangkan mimpi, pada umumnya terjadi pada saat manusia dalam keadaan tidur nyenyak (lelap), otak syarafnya dibawah ambang sadar, dan diluar dari khayalan dunia nyata. Namun demikian, dalam hal mimpi. Ada yang berpendapat kebang tidur, sementara pihak ada juga yang berpendapat, bahwa mimpi merupakan Petunjuk yang akan terjadi dalam dunia nyata.