Tak dapat dipungkiri dengan berkembangnya zaman sejalan dengan pergantian tahun yang mengakibatkan bertambah tuanya usia bumi kita ini, tepatnya di Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim dan bahkan dulu Indonesia hampir dikuasai oleh umat islam. Tetapi seiring perubahan zaman seolah-olah ajaran kitab suci terabaikan oleh beberapa umat islam di negri kita ini, dengan banyaknya kekerasan, pembunuhan, penipuan dan bahkan perdagangan manusia. Seolah-olah umat islam yang dikenal ajarannya yang paling baik di dunia berubah sekejap mata karena penganutnya. Tak ada lagi kesadaran dalam hati manusia akan takut dari siksaan api neraka, diindonesia kita lihat dalam segi politik bahkan partai yang dianggap sebagai partai agama melakukan tindakan KORUPSI. Ustad-ustad pun sekarang lebih mementingkan berdakwah demi uang dari pada berbagi ilmu sesama umat muslim
Lain dari pada itu, tanah suci Mekkah masih dipenuhi umat muslim yang rela berempit-sempitan, berdesak-desakan demi menginjak tanah suci atau Kiblat umat muslim sepanjang hidup. ini bukti bahwa diluar sana masih banyak orang yang takut akan kuasa Allah, takut akan siksaan api neraka. bagaimana dengan kita di negri ini?, upaya dari pemerintah Arab saudi demi kenyamanan umat islam didunia dalam melakukan haji sudah sangat baik. Dengan melakukan beberapa perubahan di sisi Ka'bah, dahulunya umat muslim yang melakukan Tawaf (mengelilingi ka'bah) di Mekkah bersempit-sempitan, bahkan bisa jadi terinjak-injak, kini telah dapat dipenuhi 3 kali lipat disekitar sisi Ka'bah, yaitu berubahnya dataran sisi Ka'bah dengan menambah areal yang berubah bangunan 2 tingkat yang dapat ditempati oleh umat muslim dalam melakukan Tawaf. perubahan ini tentu berimbas sangat baik terhadap jama'ah haji didunia. dahulunya hanya sekitar 2000.000 jiwa yang dapat ditampung di Masjidil Haram kini telah berevolusi menjadi sekitar 3000.000 jiwa jama'ah haji. Semoga dengan bertambahnya fasilitas di Masjidil Haram, bertambah juga jama'ah haji diseantero dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H