Mohon tunggu...
Jamaludin
Jamaludin Mohon Tunggu... Dosen - Guru dan Dosen

Seorang guru dan dosen, lahir di Bah Jambi, 11 Januari 1973 memiliki latar belakang keilmuan teknik informatika, alumni Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara. Aktif mengajar di SMK Telkom Medan dan Politeknik Ganesha Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Amirah, Utusan Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Tapak Suci Tanah Tinggi Bantu Keluarga Amirah Pasca Banjir

10 Desember 2022   15:30 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:41 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Tuktuk (Dokpri)

Curah hujan yang cukup tinggi beberapa minggu terakhir di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Deli Serdang, menyebabkan beberapa lokasi terendam genangan air hingga setinggi betis. 

Seperti yang diceritakan salah satu warga boru Pane di Desa Sugiharjo Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, bahwa rumah mereka terendam air selama 2 hari lebih dan tidak bisa melakukan aktivitas tentunya ini menimbulkan kesulitan dan kesedihan yang  sangat mendalam

Awalnya saya tidak mengetahui berita musibah tersebut karena terputusnya komunikasi dengan  nenek Amirah beberapa minggu terakhir. Setelah mendapat informasi dari Evan Afri M.S, salah satu pengurus team Jum’at Berbagi Sugiharjo (JBS), ternyata putusnya komunikasi dengan nenek Amirah disebabkan karena banjir melanda tempat tinggal Amirah dalam beberapa  hari bahkan handphonenya  juga  ikut terendam sehingga rusak dan tidak berfungsi sama sekali.

Setelah mendapat berita tersebut, saya mencoba mendiskusikan dengan pengurus Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Tanah Tinggi, karena mereka juga pernah berkunjung ke rumah Amirah dan mengetahui kondisi keluarga Amirah sampai akhirnya mereka termotivasi untuk berkunjung dan membantu mereka.

Akhirnyanya diputuskan pada hari Ahad (5/12/22) yang lalu,  PRA Tanah Tinggi melakukan kunjungan dan menyalurkan bantuan berupa pakaian layak pakai dan makanan kepada beberapa warga khususnya keluarga Amirah di Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

 Kegiatan sosial yang diadakan oleh PRA ini, didukung oleh PRM Tanah Tinggi dengan mengerakkan beberapa siswa Tapak Suci Tanah Tinggi untuk membantu pendistribusikan bantuan kepada warga yang terkena musibah.

Sambal Tuktuk & Penyatuan Bahasa Sipirok

Sambal Tuktuk (Dokpri)
Sambal Tuktuk (Dokpri)

Ada hal yang menarik dalam kunjungan ibu-ibu utusan PRA Tanah Tinggi ke rumah Amirah yaitu kegiatan masak-memasak di rumah nenek Amirah. Rencana masak-memasak ini sebenarnya sudah diinformasikan terlebih dahulu ke nenek Amirah. Setelah memastikan semua peralatan masak sudah disiapkan oleh nenek Amirah, maka pagi hari sebelum berangkat para Ibu Aisyiyah tersebut belanja kebutuhan lauk dan sayur di pasar untuk dimasak di rumah nenek Amirah.

Sementara para ibu masak di dapur, para siswa Tapak Suci juga dan yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Saya yang berada di ruang tamu hanya bisa mendengarkan serta memperhatikan mereka berbicara dan kedengaran cukup jelas ternyata mereka menggunakan bahasa daerah yang sama yaitu Bahasa Sipirok tidak terkecuali nenek Amirah menggunakan Bahasa yang sama juga . 

Ada empat orang dengan empat marga yang berbeda yaitu boru Harahap, Siregar, Pane dan Gultom dan semuanya bisa berbahasa Sipirok dan yang uniknya alhamdulillah semua bisa disatukan oleh orang Jawa  (saya) yang tidak memiliki marga  dan pasti tidak bisa berbahasa Sipirok hanya ‘melongo’ saja.

Kegiatan masak di dapur saat itu sangat ramai  sekali, sampai akhirnya tidak terasa selesai sekitar jam 13.15 Wib. Satu persatu masakan dihidangkan di ruang tamu dan ada yang terlihat khas belum pernah saya rasakan namanya sambal Tuktuk.

Setelah semua hidangan tersaji dan kamipun mulai menyantapnya dengan lahap. Masakan ayam gulai, lalapan sayuran serta tempe dan ikan asin dan  tidak lupa rasa sambal Tuktuk yang cukup pedas membuat kami bersemangat menyantapnya. Sungguh berkesan sekali masakan kreatif asli orang Berbahasa Sipirok .

Penyerahan Bantuan Kepada Nenek Amirah

Pemberian bantuan kepada keluarga Amirah (Dokpri)
Pemberian bantuan kepada keluarga Amirah (Dokpri)

Setelah kegiatan semua telah selesai, maka agenda selanjutnya adalah pemberian bantuan kepada nenek Amirah, namun sebelumnya ada kata sambutan terlebih dahulu dari sekretaris PRA Tanah Tinggi Medan,  Masyitah Harahap  mengatakan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk kepedulian dari PRA Tanah Tinggi kepada beberapa warga yang terkena musibah tersebut. Pemberian pakaian layak pakai ini berasal pengumpulan donasi dari  ibu-ibu PRA Tanah Tinggi, beberapa minggu setelah mendapat berita musibah tersebut.

Kemudian ucapan terima kasih dari salah satu warga bermarga boru Pane, dalam sambutannya beliau mengapresiasi kepedulian ibu PRA Tanah Tinggi. “Saya sangat terharu atas kunjungan ibu-ibu Aisyiyah dan anak-anak  Tapak Suci dan tentunya ini  bisa membangkitkan semangat kami kembali,  setelah beberapa hari kami depresi akibat tergenang air rumah kami dalam beberapa hari, hanya Allah saja yang membalasnya",   lanjut nenek Amirah  mengungkapkan isi hatinya.

Kegiatan sosial ini berakhir sekitar jam 14.15 Wib, kemudian melanjutkan perjalanan pulang menuju Medan. Alhamdulillah kembali tiba di Masjid Tanah Tinggi Medan sekitar jam 15.50 Wib dalam kondisi sehat semuanya.

#BantuAmirahSekolah

Penulis, Guru SMK Telkom Medan & Dosen Politeknik Ganesha Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun