Mohon tunggu...
Jamaludin
Jamaludin Mohon Tunggu... Dosen - Guru dan Dosen

Seorang guru dan dosen, lahir di Bah Jambi, 11 Januari 1973 memiliki latar belakang keilmuan teknik informatika, alumni Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara. Aktif mengajar di SMK Telkom Medan dan Politeknik Ganesha Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Amirah, Sehari Semalam Belajar dan Mengajari Amirah

22 Agustus 2022   11:49 Diperbarui: 22 Agustus 2022   15:23 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini derita Amirah yang dirasakan Amirah selama ini sebagaimana diceritakan neneknya melalui kontak telepon, dan saat di rumah kami melihat  langsung kejadian tersebut.

Nenek Amirah pernah menuturkan bahwa, Amirah pernah juga di bawah ke klinik untuk mendapatkan pengobatannya, namun hal tersebut belum maksimal. Ada rencana ingin membawanya ke dokter spesialis pencernaan untuk melihat sumber penyakitnya, namun belum memiliki biaya.

Saya hanya bisa menyarankan untuk sementara banyak mengkonsumsi serat yang berasal dari buah dan sayur. Muda-mudahan hal tersebut bisa mengurangi keluhan penyakitnya saat buang air besar.

Bersosialisasi Bersama Siswa Tapak Suci Muhammadiyah

Image sosialisasi dengan tapak suci (Dokpri)
Image sosialisasi dengan tapak suci (Dokpri)

Pagi harinya setelah sepulang dari sholat Subuh berjamaah di Masjid Taqwa Tanah Tinggi, saya melihat Amirah sudah bangun bahkan sudah mandi mungkin karena kejadian malam mengeluarkan kotorannya membuat dia kurang nyaman, menyebabkan dia mandi di awal pagi.

Kemudian saya mengajak Amirah untuk melihat tapak suci menggelar acara bela diri. Memang setiap hari Ahad ada jadwal tapak suci di halaman Masjid Taqwa Tanah Tinggi, dan saya diberikan amanah untuk mengawal  kegiatan tersebut.

Karena baru pertama kali jumpa dengan siswa tapak suci, wajar dia masih malu-malu dan hanya menonton saja ungkapnya. Jiwa kekanak-kanakan yang masih lugu, saya mencoba untuk mendampinginya dan menjumpakan satu persatu siswa Tapak Suci Tanah Tinggi tersebut.

Harapannya  ke depan dia tidak hanya menonton, namun bisa ikut kegiatan tapak suci tersebut sehingga bisa membentuk fisik dan karakter yang baik.

Belajar Membaca Huruf Al Qur’an, Menghafal Ayat  dan Huruf Abjad

Mengajari Amirah (Dokpri)
Mengajari Amirah (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun