Tidak terasa kami mengobrol, sampai akhirnya jam 17.10 semua masakan sudah selesai di masak, dan siap untuk disantap. Apalagi waktunya sudah sore memang sudah seharusnya diisi.
Menikmati Bersama Masakan Nenek Amirah
Tidak sabar ingin menikmati masakah nenek Amirah, pertempuran makan di sore hari sudah digelar. Kamipun tidak sabar untuk menikmati bersama masakan yang di masak nenek Amirah. Luar biasa masakan nenek Amirah begitu nikmat, ini pertama kali saya dan anak-anak bisa makan bersama Amirah dan Neneknya.
Tidak beberapa lama selesai makan, adzan Maghrib berkumandang dan siap untuk menunaikan sholat Magrib. Setelah itu saya mengantarkan kembali Amirah dan nenek ke Batang Kuis sembari membawa daging yang sudah dimasak dan tulang daging mentah untuk sop nenek Amirah.
Sampai di Batang Kuis sekitar jam 20.50 Wib, tidak menunggu lama langsung pulang untuk kembali lagi ke Medan. Selama di jalan terbayang suasana nenek Amirah memasak di rumah dan makan  bersama, sampai tidak terasa tiba di rumah dan waktupun sudah mendekati pukul 21.00 Wib.
Keletihan menjemput dan mengantar kembali  Amirah dan nenek ke Batang Kuis, bisa terbayarkan dengan nikmatnya santapan rendang dan tauco masakan nenek Amirah, dan ini bisa mengobati kerinduan akan masakan alm istri.
#BantuAmirahSekolah
Penulis, Guru SMK Telkom Medan & Dosen Politeknik Ganesha Medan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H