Mohon tunggu...
Jamaludin
Jamaludin Mohon Tunggu... Dosen - Guru dan Dosen

Seorang guru dan dosen, lahir di Bah Jambi, 11 Januari 1973 memiliki latar belakang keilmuan teknik informatika, alumni Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara. Aktif mengajar di SMK Telkom Medan dan Politeknik Ganesha Medan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Amirah, Niat Puasa Satu Hari Penuh di Bulan Ramadhan Tahun Ini

3 April 2022   00:27 Diperbarui: 3 April 2022   11:13 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca di sore  itu (01/04/22) sekitar  pukul 16.10 Wib begitu terik, sangat menyengat. Namun hal itu tidak mengurungkan niat kami untuk berkunjung ke rumah Amirah yang memang sudah direncanakan sebelumnya.  Momen menjelang Ramadhan di tahun ini,  kami jadikan untuk mengobati rasa rindu kami kepada Amirah setelah begitu lama tidak melihatnya.

Masih ingat kisah Amirah, anak piatu yang sempat viral di media sosial dan media online saat tinggal di bantarang sungai Deli kota Medan setahun yang lalu?

***

Dengan mengendarai sepeda motor, saya gas kerendaan tersebut dari kota Medan menyusuri jalan menuju Batang Kuis sampai akhirnya tiba di rumah Amirah sekitar jam 17.05. Melihat kedatangan kami, nenek Amirah yang sedang bekerja di rumah menghentikan pekerjaan kemudian menyambut kami. Dengan sedikit mengerutkan kening mungkin karena sudah terlalu lama tidak ketemu, mendekati kami dan sontak menyambut kami dengan gembira.

Mengawali pembicaraan saya menanyakan kondisi nenek dan kakek Amirah dan tidak lupa juga khabar Amirah yang saat itu tidak ada rumah, beliau menuturkan sangat bersyukur saat ini bila dibanding saat tinggal di bantaran sungai setahun yang lalu. Team Jumat Berbagi Sugiharjo (JBS) yang mengurusi kami dari mulai makan hingga kontrakan rumah sampai pengurusan Kartu Keluarga  (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai legal formal bagi pendatang sehingga diakui statusnya di desa Sugiharjo.  Surat-surat tersebut akan mempermudah dalam pengurusan yang berkaitan dengan administrasi kependudukan atau mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah daerah, tentunya ini suatu kemudahan lanjut nenek Amirah berkomentar.

Untuk mencari uang tambahan guna kebutuhan uang jajan Amirah di Sekolah dan kebutuhan lainnya, nenek Amirah bekerja di dalam rumah tersebut dengan menerima jasa perekat kertas dari pengusaha yang datang memberikan kertas-kertas usang dan lem perekat. Dengan usaha tersebut nenek Amirah bisa menerima  uang tambahan kisaran Rp. 50.000- Rp. 70.000 per 5 kg hasil kertas yang sudah direkat. 

Biasanya dibutuhkan 3-4 hari untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Beliau menuturkan memang mencari uang di tempat sekarang tidak semudah bila dibanding saat beliau tinggal di kota ketika beliau tinggal di bantaran sungai Deli, bila mau berusaha seperti mencari barang-barang bekas sudah bisa menghasilkan uang untuk cukup makan. Namun beliau tetap bersyukur, saat ini tidak lagi memikirkan tempat tinggal dan makan sehari-hari yang semuanya sudah diberikan oleh team JBS.

Ilustrasi Kisah Amirah (Dokpri)
Ilustrasi Kisah Amirah (Dokpri)

Untuk melakukan pekerjaan  tersebut, nenek Amirah hanya dibantu cucunya saja. Kakek Amirah yang sudah cukup tua,  tubuhnya yang sudah cukup lemah, serta keterbatasan penglihatan dan pendengaran menyebabkan beliau tidak bisa membantunya.

Amirah Berniat Puasa Penuh Satu Hari Ramadhan Tahun Ini

Tidak beberapa lama kami berbincang dengan nenek Amirah, dari kejauhan terlihat Amirah datang mendekat dan menyalami kami. Teman Amirah sebayanya di desa tersebut cukup banyak, biasanya setelah membantu neneknya bekerja, waktu yang ada digunakan untuk bermain, hal ini tentunya sangat berbeda ketika Amirah tinggal di bantaran sungai, yang waktunya digunakan untuk membantu neneknya mencari barang bekas.

Teringat prestasi di sekolah Amirah yang baru kelas 1 SD ini, nenek Amirah menuturkan bahwa sekarang dia sudah mulai bisa membaca walau belum lancar. Amirah yang hobinya renang ini juga termasuk tipe yang penurut yang selalu mengerjakan tugas-tugas yang diperintahkan gurunya. Melihat cucunya yang masih polos yang juga suka jajan, menyebabkan nenek Amirah  harus memberikan uang jajan setiap harinya saat bersekolah, uang tersebut didapatkan dari pekerjaan merekat kertas.

Tidak lupa obrolan seputar puasa yang waktunya memang sudah dekat menjadi bahan yang menarik untuk dibicarakan. Bila tahun lalu Amirah mampu berpuasa hanya setengah hari, Amirah berniat bahwa tahun ini ingin puasa satu hari penuh. Saya memberi motivasi bila puasa beberapa hari penuh akan memberi hadiah, semakin banyak hari yang penuh maka semakin besar hadiahnya.

Karena waktu sudah semakin sore kami pun beranjak pulang, dan tidak lupa kami memberikan paket sembako seadanya berisi beras, minyak, gula dan sarung untuk persiapan puasa Ramadhan. Memang tidak seberapa nilainya yang diberikan namun ini sudah membuat mereka cukup bergembira. Kamipun pamit, sebelum pulang kami merencanakan kepada  nenek Amirah bahwa setelah lebaran nanti akan datang kembali dan mengajak Amirah berenang yang lokasinya tidak jauh dari rumah Amirah.

Sembako (Dokpri)
Sembako (Dokpri)

***

Perjalanan menuju pulang terhalang orang-orang yang sedang belanja di pasar Batang Kuis untuk mempersiapkan kebutuhan pokok puasa Ramadhan, jalan padat merayap menyebabkan kami harus Sholat Maghrib di Masjid pinggir jalan sekitar Tembung. Perjalanan kami lanjutkan sampai akhirnya tiba di rumah sudah menjelang Isya. Perjalanan yang sungguh menyenangkan saat menjelang bulan Ramadhan.

#BantuAmirahSekolah

Penulis, Guru SMK Telkom Medan & Dosen Politeknik Ganesha Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun