Kesenian gambyung merupakan salah satu peninggalan kesenian para wali yang ada di Cirebon, dimana merupakan salah satu bentuk dari pengembangan kesenian terbang yang digunakan oleh para wali untuk menyebarkan agama Islam. Kesenian ini, sering digunakan pada saat upacara -- upacara adat dan juga acara keagamaan seperti maulid, Rajaban, ataupun Syuro. Selain itu, pada saat ini kesenian Gembyung seiring dengan perkembangan waktu dan zaman sudah dikombinasika dengan seni tari jaipongan serta tarling.
Â
4. Angklung Bungko dan Genjring Rudat
Kesenian angklung bungko, merupakan salah satu kebudayaan asli Cirebon yang dipentaskan pada acara -- acara adat, seperti nadran, ngunjung buyut, dll. Dalam pertunjukan angklung bungko ini, penari akan mementaskan urutan -- urutan tarian mulai dari tari panji, benteleye, bebek ngyot, ayam alas, dll. Selain itu, alat musik yang kerap digunakan pada kesenian tradisional ini antara lain berupa gendang, tutukan, klenong dan gong.
Kesenian genjring rudat pada awalnya merupakan salah satu jenis kesenian yang berkembang di pesantren yang ada di Cirebon, kemudian seiring berkembangnya zaman, kesenian ini menjadi salah satu awal dari tumbuhnya semangat perjuangan untuk melawan penjajah belanda, yang di pimpin oleh Kesultanan Kanoman Cirebon. Alat musik yang sering digunakan pada kesenian ini adalah genjring, terbang dan juga bedug, dengan melantunkan puji -- pujian yang mengagungkan asma Allah serta Rasul-Nya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H