kompasiana.com - Komunitas Berhenti Sejenak kembali menghadirkan sebuah acara inspiratif dalam Series #2 bertajuk “2025, Lebih Produktif, Mandiri, dan Bahagia!”. Kegiatan ini berlangsung meriah pada Rabu malam (22/01/2025) di KamiNuansa Coffee, Jl. Dr. Rubini No. 2, Pontianak. Dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif, acara ini sukses menarik perhatian generasi muda yang ingin menemukan keseimbangan dan motivasi hidup.
Acara ini tidak hanya didukung oleh peserta antusias, tetapi juga oleh berbagai sponsor dan media partner yang berkontribusi aktif, seperti Mujahidin TV, Mujahidin Radio, Pontinesia, TBM Kampung Baca Tansal, Hi Pontianak, Pelajar Islam Indonesia Kalbar, Dialektis.Id, Youth Aktual, Remaja Mujahidin, Persona Consulting, BerkatNewsTv, Berita Borneo, Harian Berkat, dan Grugis FC. Dukungan ini memperkuat komitmen Komunitas Sejenak Bersama dalam menciptakan ruang diskusi produktif bagi masyarakat.
Mengatasi Tantangan Modern. Burnout, Distraksi, dan Pentingnya Keseimbangan
Dalam sesi pembukaan, Rudini, S.Sos., selaku Founder Komunitas Berhenti Sejenak sekaligus moderator acara, menyampaikan latar belakang lahirnya komunitas ini. “Kami hadir untuk menjawab tantangan zaman, di mana banyak individu mengalami burnout, distraksi, hingga perasaan overwhelm meskipun teknologi semakin canggih. Hidup tidak harus selalu bergerak tanpa arah. Kadang, kita perlu berhenti sejenak untuk mengevaluasi langkah, mengisi energi, dan menemukan kembali keseimbangan dalam hidup,” ujarnya.
Narasumber Inspiratif Berbagi Solusi dan Motivasi Hidup
Acara ini menghadirkan dua narasumber istimewa yaitu Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn., seorang tokoh publik sekaligus mantan Bupati Kabupaten Kubu Raya, serta Dr. Hj. Yusida Imran, S.Pd., M.Pd., CH., CHT., CPM., seorang dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak dan konselor profesional.
Muda Mahendrawan membagikan pengalamannya sebagai pemimpin yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, menginspirasi peserta dengan gagasan dan aksi nyata. Di sisi lain, Dr. Hj. Yusida memberikan sudut pandang dari sisi psikologi dan konseling, membahas isu-isu yang relevan seperti kesehatan mental, quarter-life crisis, dan pentingnya peran mentor dalam kehidupan generasi muda.
Dalam diskusi interaktif yang dipandu oleh moderator, kedua narasumber memberikan jawaban mendalam atas pertanyaan terkait perjalanan hidup, tantangan yang pernah dihadapi, hingga cara mereka bangkit dari titik terendah. Dengan gaya komunikatif khas seorang politisi, Muda Mahendrawan berbagi strategi membangun daerah dan memberdayakan masyarakat. Sementara itu, Dr. Yusida menyoroti pentingnya self-awareness dan membangun ketahanan mental di tengah derasnya arus distraksi digital.
“Generasi kita memerlukan ruang refleksi untuk menguatkan mental dan merancang langkah ke depan dengan lebih matang. Kehadiran mentor yang memberikan bimbingan dan motivasi menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan secara holistik,” tegas Dr. Yusida.