Keluarga merupakan satu komunitas terkecil dilingkungan masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, mereka saling berinteraksi satu sama lain baik interaksi sosial seperti membersihkan halaman rumah, rekreasi di luar, interaksi keagamaan misalnya sholat berjamaah di rumah membaca al-qur'an, ataupun kebiasan sehari-hari yang lainnya.
      Salah satu peran utama keluarga yang sangat penting adalah bagaimana keluarga itu dijadikan tempat pendidikan dan pertumbuhan anak yang oftimal dan maksimal, sehingga keluarga adalah tempat pertama pendidikan dan orang tua adalah guru pertama yang mengajar pendidikan anak, sebagaimana hadis nabi mengatakan " ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya".maka secara fungsional keluarga mempunyai beberapa fungsi :
- Keluarga tempat berbagi
Permasalah yang timbul sering terjadi di lingkungan keluarga, sehingga untuk mempertahankan keharmonisan keluarga diantara satu dengan yang lainnya perlu adanya saling keterbukaan dan saling melengkapi akan kekurangan, sehingga permasalahan yang ada tidak menjadi masalah yang berkelanjutan dan berkepanjangan
- Keluarga tempat menumbuhkan semangat ibadah
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari ayah ibu maupun anak terkadang dalam hal ibadah mereka masing-masing karena kesibukan yang dilakukannya, namun hal ini keluarga merupakan salah satu tempat untuk saling menyemangati dan berusaha menunbuhkan semngat untuk beribadah kepada Allah swt sang pencipta.
- Keluarga tempat menumbuhkan kedewasaan
Semakin lama keluarga semakin berkembang dan komplek permasalahan yang timbul, disini setiap anggota keluarga dituntut untuk bersikap dan mempunyai sifat kedewasaan dalam menghadapi permasalahan.idealnya semakin bertambah umur seseorang semakin bijak dalam menghadapi permasalahan
Dari sekian banyak fungsi keluarga maka semakin meningkat kebutuhan dan keperluan yang harus dicapai bersama-sama, diantara ketercapaian keluarga bagaimana menumbuhkan pendidikan bagi anak-anaknya sehingga akan menjadi penerus keluarga yang berpendidikan.
A. Â Pendidikan Ramah Anak
Terjadinya broken home ataupun anak tidak nyaman di rumah salah satu penyebabnya adalah permasalahan antara ayah dan ibu tidak bisa diselesaikan sehingga berakibat kepada anak-anaknya, maka timbulah anak tidak nyaman di rumah, maka disinilah orang tua harus pandai menjadikan rumah ini nyaman untuk istirahat dan juga bisa menjadikan tempat pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.
Selama sehari semalam atau 24 jam anak kebanyakan kegiatannya di rumah, oleh karena itu rumah harus didesain untuk nyaman dan ramah pendidikan.
B. Lingkungan Keluarga yang Mempengaruhi Pendidikan Anak
Pendidikan anak di sekolah hanya menghabiskan kurang lebih 6 jam untuk kegiatan belajar, selebihnya banyak waktu untuk di rumah atau lingkungan teman bermainnya, hal ini keluarga sangat berperan sekali untuk bisa menjadikan anak anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan arahan keluarga.
Anak-anak adalah cerminan ayah dan ibu, sehingga ketika anak anak jauh dari pendidikan maka jangan disalahkan 100 persen anak, keluarga harus bisa mengevaluasi akan kejadian yang ada pada anak-anaknya.ketika ayah dan ibu mengajarkan terus yang baik maka akan timbul di dalam diri anak yang baik juga begitupun sebaliknya.
C. Dampak Pendidikan Ramah Anak Terhadap Perkembangan Anak
Terkadang orang tua sepenuhnya menyerahkan anaknya dididik di sekolah tidak menyadari bahwa pendidikan juga di dapat dari keluarga dan lingkungan, keluarga sangat berpengaruh dan mempunyai dampat untuk meningkatkan pendidikan anaknya. Walaupun disibukan dengan pekerjaan orang tua diluar rumah, namun harus disadari bahwa dampak pendidikan yang ramah di lingkungan keluarga sangat mendukung tumbuh dan berkembangnya seorang anak.
D. Strategi Implementasi Pendidikan Ramah Anak di Lingkungan Keluarga
Diantara sekian banyak cara pendidikan yang diterapkan di sekolah, maka keluarga harus bisa membantu mempraktekan pendidikan yang ramah untuk anak-anaknya, diantaranya :
1. Menjalin kedekatan dengan anak
Sesibuk apapun pekerjaan orang tua di luar, jangan sampai melupakan akan kewajiban untuk mendidika anak dilingkungan keluarga, sempatkan buat jadwal minimal satu kali dalam seminggu membangun kedekatan dengan anak-anaknya, sehingga anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya, ataupun sesekali peluklah anak-anak kita.
2. Berusaha untuk tidak berkata-kata kasar di depan anak
Kebiasaan anak baik ucapan maupun perilaku akan ditiru dan dipraktekan dalam sehari hari, maka dari itu berilah contoh yang baik, kalaupun tidak bisa memberi contoh yang baik, setidaknya jangan memberi contoh yang jelek.walaupun perbuatan itu lebih cepat diikutinya dari pada ucapan, sebagaimana hadis nabi mengatakan " lisanul hal afdholu min maqolil mahal " perbuatan itu lebih efektif dari pada ucapan.
3. Batasi bergaul dan awasi pergaulan
Anak anak sering kali bermain dengan temen teman di sekitar lingkungannya baik masyarakat ataupun di luar masyarakat, sehingga salah satu kewajiban orang tua mengawasi dan mengarahkan pergaulan jangan sampai melarang, karena mereka membutuhkan teman bermain.
Kesimpulan:
Dengan memahami pentingnya peran keluarga dan penerapan pendidikan ramah anak, diharapkan masyarakat dapat menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung perkembangan optimal anak. Pendidikan ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi merupakan usaha bersama untuk membentuk generasi masa depan yang berdaya dan berintegritas.
Lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk karakter, nilai-nilai, dan perkembangan anak. Orang tua sebagai agen utama dalam lingkungan ini memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk fondasi pendidikan anak
Konsep pendidikan ramah anak muncul sebagai pendekatan yang sangat efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pembelajaran anak. Pendidikan ini tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga perkembangan psikososial anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H