Mohon tunggu...
JAMALUDDIN
JAMALUDDIN Mohon Tunggu... Dosen - Bukan Siapa-Siapa Hanya Manusia Biasa

Let's do today and our future

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gagal Panen, Ini Penyebab dan Dampaknya

6 April 2024   08:00 Diperbarui: 6 April 2024   08:09 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah kondisi ekonomi sulit saat ini membuat kita untuk bertahan hidup sehari-hari saja sudah kembang-kempis lih bahasa lainnya Senin- Kemis , puasa senin Kemis kali ya ..hehehe,  pasalnya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja kita harus berjuang dan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi agar kebutuhan hidup kita bisa terpenuhi. Dalam 1 tahun terakhir ini bahkan hingga kini sejumlah harga bahan pokok cukup tinggi melampaui harga standar pasar pada umumnya. tidak sedikit yang mengeluhkan dan terjadi kelangkaan (scarcity) dimana jumlah kebutuhan dan keinginan lebih tinggi  sedangkan secara kuantitas barang dan jasa (product) jumlahnya terbatas. 

Kita Jumpai, misalnya kebutuhan akan bahan pokok makan kita sehari-hari yakni konsumsi beras. ya beras, ingat beras klo sudah dimasak  terbayang akan nasi liwet, nasi goreng, nasi kebuli dan nasi lainnya ...itulah nama-nama nasi hehehhee yang hampir kita jumpai sepanjang waktu, setiap hari bahkan makanan nomor  satu ini tidak akan terlewatkan dalam keseharian kita. ada sugesti "kalau belum makan nasi, sekedar jajan saja belum dikatakan makan" bisa begitu ya ? meski kompasianer dan pembaca semuanya menu puasanya dengan 5-10 Pcs lontong tetap saja belum makan kalau belum ketemu nasi. nah itulah orang +628

Patut kita bersyukur masih diberikan kenikmatan oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa untuk bisa menikmati anugerah dan rezeki yang telah diberikan kepada kita dalam menjalani kehidupan. back to problem diatas, skip lah khawatir lupa maklum manusia banyak lupanya...terkadang bikin janji suka lupa, ketika diingatkan pura-pura lupa..hehehe sudah menjadi kewajiban kita mengingatkan satu dengan yang lainya agar sama dalam kebaikan. aamiin 

Picture, diatas yang saya jadikan saduran sebagai kondisi faktual bukan hasil editan, real pemandangan sawah yang habis dimakan oleh hama wereng, yang selama ini  dikhawatirkan kemarau tanah kering atau elnino berkepanjangan yang selama ini biang penyebab kelangkaan beras, harga mahal tidak hanya itu saja. saat ini saja musim hujan pun tidak menjamin sawah-sawah Suskes dimasa panen.  Kasian memang' ingatan sepintas saya, ketika berbincang dengan Salah satu petani sekaligus juragan beras di daerah Kp. Gandaria Rajeg, mungkin kompasianer agak sulit mengenal daerah ini. coba buka map cari ketik Gandaria Rajeg maka akan muncul informasi dan pemetaannya salah satu nya Ada titik Usaha Dry Cleaning Service Steam Motor-mobil  dan Laundry karpet sumur gede 2,mungkin bisa mampir cuci mobil/motor sekaligus laundry, nah informasi ini tidak jauh dari pesawahan yang saya maksud. 

Tokoh yang dimaksud adalah Abah H. Aca berusia 80 tahun yang menggeluti usaha pertanian berpuluh-puluh tahun lamanya., mengeluhkan panen gagal akibat hama wereng, saya masih mampu mengatasi hama tikus, burung dan ular dari pada wereng yang kadang tidak terlihat dan nampak. dan tiba-tiba saja padi rusak seperti habis diberi obat peptisida. melalui curhatan nya, beras mahal pupuk mahal, ditambah lagi gagal panen, ya sudah mau bagaimana lagi. yang masih bisa diselamatkan sampai panen, itulah yang menjadi hasil panen tahun ini. petani sudah sulit, dibebankan dengan biaya pemeliharaan pertanian, obat-obatan, pemupukan yang terkadang tidak sesuai ekspektasi para petani kita.

disisi lain, berbincang dengan salah satu petani didaerah Lampung, Bang Darta panen tahun ini gagal, penyebabnya banjir yang tidak kunjung surut membuat padi membusuk bahkan terendam habis tidak tersisakan, kasian petani kita selain dari pada  faktor alam seperti adanya hama, peristiwa kebajiran merendam area pertanian dan faktor lainnya. mungkin para pembaca kompasiner faktor-faktor lainnya ? bisa memberikan tanggapan pada kolom komentar.

Faktor pemicu gagal panen ini saya rasa akan berdampak kepada harga beras mahal sampai kepada pemulihan dan stabilitas harga beras oleh pemangku kebijakan di negeri ini. kita berharap semua akan stabil, petani suskes, rumah tangga ekonomi stabil dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. salam anak tani, salam tani Indonesia.

(Jamaluddin)

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun