Mohon tunggu...
JAMALUDDIN
JAMALUDDIN Mohon Tunggu... Dosen - Bukan Siapa-Siapa Hanya Manusia Biasa

Let's do today and our future

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Harga Telur Meroket, Ini Penyebabnya?

28 Agustus 2022   08:10 Diperbarui: 28 Agustus 2022   08:13 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komoditas kebutuhan  sembilan bahan pokok (Sembako) dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi hal yang tidak bisa terpisahkan mengapa tidak kebutuhan akan Sembako menjadi proritas ketergantungan tingkat konsumsi masyarakat. sesuatu yang menjadi konsumsi sehari-hari tidak akan bisa tergantikan oleh barang substitusi lainnya.

Akhir-akhir ini yang menjadi isu perbincangan adalah komoditas harga Telor ayam, berdasarkan data yang kami himpun dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2 hari terakhir, harga rata-rata telur ayam per 26 Agustus 2022 di 34 provinsi adalah Rp31.300 per kilogram (kg).

Diantara 34 Provinsi, Harga Rata-rata komoditas Telor ayam puncak tertinggi pada provinsi Papua yakni Rp 39.689/Kg. untuk harga Rata-rata komoditas Telor ayam terendah pada provinsi Jambi Rp 26.000.

Kenaikan Harga Rata-Rata Komoditas telur ini pastinya dipengaruhi  Harga Pokok Produksi  (HPP) merupakan puncak dari berbagai variabel kegiatan manajemen peternakan ayam petelur. Komponen-komponen pembentuk harga pokok produksi telur diantaranya Harga Pakan, biaya operasional (upah, bahan bakar minyak, listrik, telepon, material-material, perawatan), penyusutan pullet (ayam dara sampai dengan umur 19 minggu), penyusutan investasi infrastruktur (kandang, gudang pakan dan telur, mess, kantor, listrik, jalan dll),biaya penjualan,obat, vaksin, vitamin dan kimia, dan biaya lain-lain.

Untuk formula perhitungannya HPP, (HPP Telur = Harga Pakan x 3.3), Rasio Harga Pokok Produksi telur ayam (RHPP), merupakan hasil perbandingan antara Harga Pokok Produksi dibagi Harga pangan, tentunya HPP pada setiap provinsi akan berbeda. diprovinsi banten untuk HPP Telur ayam Rp 31.000, ini diikuti dengan Harga pakan Rp 9500/Kg nya RHPP Telur ayam = Rp 31.000/Rp 9.500 (Harga pakan) didapat nilai Rasionya 3.3, dalam menentukan Harga Pokok Produksi Telur ayam kita peroleh HPP Telur Ayam Agustus 2022 = Harga pakan RHPP (3.3), Sehingga HPPnya =Rp 9.500 x 3.3 = Rp 31.000 (Kg). 

Untuk nilai HPP ini merupakan nilai penentu  Harga peternak Telur ayam dimana peternak Telur  tidak untung dan tidak rugi. belum lagi Bila peternak dan penjual ingin mengarapkan keuntungan maka Harga jual pasar diatas Harga Pokok Produksi (HPP).

disisi lain yang menjadi penyebab Harga Telur Meroket adalah seiring dengan Kenaikan  Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dimana Harga BBM menjadi pendorong Harga pakan ayam petelur naik. apalagi wacana pemerintah melalui menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan pekan ini Bapak Presiden akan menaikan Harga BBM Subsidi.

bila pekan ini Harga BBM Naik Maka diasumsikan Harga pakan Petelur ayam akan cenderung naik ini mengindikasikan bahwa Harga Telur akan cenderung berada pada Harga tertinggi. belum lagi  faktor HPP lain seperti biaya Operasional (upah, Listrik, material, perawatan, obat, vaksin unggas dan lain-lainnya) bila Harga faktor produksi ini signifikan  naik, maka diproyeksi Harga Telur ayam  tinggi.

" kita berharap kepada  Kementrian Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan  untuk melakukan upaya-upaya lanjutan untuk mengatasi Harga Telur yang meroket" dan "Semoga Harga Sembako lainnya bisa terkendali dengan baik sehingga rakyat bisa dengan aman dan tenang dalam memenuhi kebutuhan Hidup sehari-harinya". (Jamaluddin).

Sumber: katadata
Sumber: katadata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun