Mohon tunggu...
Jamaluddin Tarihoran
Jamaluddin Tarihoran Mohon Tunggu... Guru - Software Developer, Teacher

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Angka 1-10 Dengan Menggunakan Media Loose Part (Puzzle Angka)

1 Desember 2023   11:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   12:54 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan berperan penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan fisik, pengembangan kecerdasan; spritual, emosi, sosial, dan bahasa sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan sangat penting bagi kualitas sumber daya manusia yang dimulai sejak usia dini.

Sujiono (2009:6) menjelaskan bahwa anak usia dini adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan, anak sangat sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya. Anak usia dini memiliki karakteristik tertentu yang tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak usia dini mampu menyerap informasi yang sangat tinggi sehingga anak dapat mengolah informasi yang ditemukannya dan menumbuhkan minat dalam belajar untuk memperoleh pengetahuan.

Kognitif merupakan istilah yang menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, dan rencana masa depan. Kognitif erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Kognitif melibatkan bagaimana anak berpikir, bagaimana mereka melihat dunia dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari. Untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak khsusunya mengenalkan angka 1-10 dapat dilakukan melalui puzzle angka. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan puzzle angka antara lain : kardus, kain perca, lem, cutter, gunting, spidol dan tipex.

Gambar: Rumenta Lidya Imelda Sitompul, TK Methodist 8 Medan.
Gambar: Rumenta Lidya Imelda Sitompul, TK Methodist 8 Medan.

Cara membuat media puzzle angka yakni,

  • Gunting kardus menjadi bentuk persegi dengan jumah yang disesuaikan pada anak
  • Bentuk 10 pola lingkaran pada kardus persegi
  • Tempelkan kain perca pada 10 pola lingkaran kemudian gunting pinggiran kain agar membentuk lingkaran kembali
  • Tuliskan angka 1-10 di kardus persegi dengan spidol
  • Tuliskan angka 1-10 pada pola lingkaran di kain perca

Cara penggunaan puzzle angka yaitu, guru menyiapkan keranjang yang sudah disiapkan didalamnya pola lingkaran angka 1-10 kemudian anak mengisi puzzle angka dengan pola lingkaran 1-10 hingga terbentuk puzzle angka dengan benar. Tujuan pembelajaran puzzle angka sangat efektif untuk mengembangkan aspek perkembangan kognitif pada anak usia dini terutama mengenalkan angka 1-10. Dalam hal ini anak akan berlatih kecerdasan berfikir logis dan simbolik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan berhitung permulaan anak usia dini dan membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Penulis : Rumenta Lidya Imelda Sitompul

Lembaga: TK Methodist 8 Medan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun