Samuel melanjutkan, "Tapi kalau kita pakai teori Islam, kayaknya aku bakal jadi lebih rajin kerja. Kalau pakai teori Barat, mungkin aku cuma rajin cari Netflix!"
Pak Dayamaruf, yang biasanya menjaga wibawa, kali ini ikut tersenyum kecil sambil berkata, "Samuel, kalau semua teori bisa membuatmu rajin kerja, mungkin kita harus bahas teori motivasi minggu depan."
Tawa kembali meledak, dan suasana yang tadinya penuh ketegangan berubah menjadi keakraban yang hangat. Aku keluar dari ruangan sambil tersenyum, menyadari bahwa diskusi ini bukan hanya soal teori, tapi juga soal bagaimana kami, dengan segala perbedaan pandangan, bisa tetap menemukan tawa di tengah perjalanan panjang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H