Ternyata fitur ini masih sama seperti sebelumnya. Padahal saya memasukkan gambar pada poin satu loh... Ternyata tidak nongol, malah menjadi featured image. Itu loh foto yang paling atas. Kalau mau ya silakan saja jadikan featured image tapi tetap fotonya tetap ada pada posisinya. Ini fotonya malah nggak ada diganti jadi featured image. Esensi foto pada poin-poin yang memerlukan gambar jadi hilang kan? Kalau alasannya untuk estetika saya sangat mengerti. Tapi ayolah tim UI dan UX Kompasiana digenjot lagi. Ayo Om Is semangat. Hehe...
Itu ajalah dulu untuk sementara bagian front-end yang lumayan annoying. Sedangkan fitur-fitur baru front-end seperti zoom in dan zoom out font patut diapresiasi. Desain single post juga minimalis. Floating top bar oke lah untuk memudahkan navigasi halaman. Homepage juga keren punya lah, meskipun bisa dimaksimalkan dengan menghilangkan iklan setelah featured articles. Itu jadi 2 loh keliatannya digabung dengan di sidebar, nggak asik banget. Tapi ya dari sudut pandang seorang marketer, menghilangkan iklan sama saja dengan mengurangi pemasukan. Haha...
Untuk sesi UI back-end terutama content editor-nya nanti lah. Saya masih eksplor soalnya. Tentu saja kalau saya tidak malas nulisnya. Tapi, untuk sementara GOOD JOB!
UI content editor sudah tidak membingungkan seperti sebelumnya. Lebih user-friendly ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H