Mohon tunggu...
Jamaluddin Rahmat
Jamaluddin Rahmat Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Dedikatif Tingkat Nasional 2023

Seorang guru yang menyenangi dinamika sosial dan freelancer yang fokus pada web design dan development. Penulis juga dapat dihubungi melalui blog pribadi jamalrahmat.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang Baru dan Gerakan Nasional Non Tunai

20 Desember 2016   14:55 Diperbarui: 20 Desember 2016   18:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Caesar Gunawan selaku host sedang memberikan pertanyaan kepada para narasumber. Foto: Dokpri.

Kalau mau mendukung gerakan ini ya dukung saja. Kalau tidak, ya tidak masalah. Toh setelah acara selesai saya cari makan bayar secara tunai kok.

Selain itu, penggunaannya ya harus disesuaikan dengan situasi juga. Tidak lucu kan jadinya mau beli pecel dipinggir jalan tapi bayar maunya pakai kartu kredit.

Bagaimana dengan uang yang baru keluar ini?

Tak ada hubungannya. Toh nilainya juga masih sama. Toh dari zaman dulu, sudah banyak sekali pergantian uang

Uang saat zaman kolonial Belanda, Jepang, dan setelah kemerdekaan. Foto: Dokpri.
Uang saat zaman kolonial Belanda, Jepang, dan setelah kemerdekaan. Foto: Dokpri.
Sekian saja artikel kali ini.

Ternyata setelah hampir 2 tahun tak pernah menulis lagi di Kompasiana banyak sekali perubahannya. Ingin memasukkan caption foto saja penuh perjuangan. Haha...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun