Mohon tunggu...
Jamal corner
Jamal corner Mohon Tunggu... pelajar -

Pemuda untuk bangsa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Dipanggil Hatimu

2 November 2017   16:50 Diperbarui: 2 November 2017   17:00 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah bagaimana aku harus awali ceritanya,yang pasti disini aku bahagia telah menemukanmu.iya kamu insani yang sudah aku percaya sebagi tempat  parkiran hati,aku berharap kelak kamulah yang di restuin tuhan untuk menjadi insani yang akan tau semua tentang hidupku.

Aku tidak tau kenapa aku hadir disana sebagai penatap wajahmu yang terkadang engkau tidak tau jika aku berdiri dibarisan orang-orang bisu yang sering disebut robot tanpa kata oleh mereka.Aku coba meyakinkan hatiku jika sebenarnya aku disana karna ada panggilan dari hatimu.

Untukmu wahai insani yang mulai aku bermunajat dalam bait-bait do'a yang kian menjadi harapan dalam hidupku,aku belajar membelakangi rasa ketidak percayaan,membuang rasa cemburu,dan mengakhiri rasa benci.walou itu membuat hatiku hambar oleh rasa yang sudah ada namun aku melakukannya sebagai caraku mengondisikan hubungan kita.

Aku terkesima dengan wajah dan caramu mendidikku dalam cinta dan terkadang aku juga malu dengan ketidak dewasanya aku,namu inilah aku yang tidak akan bisa dan tak mau pula jadi orang lain untuk mencintaimu.Aku tidak tau kenapa engkau memilihku sebagai pengisi ruang kosong dihatimu,yang pasti aku berharap dan meyakinkan hatiku jika engkau menyayangiku dengan ketulusan.

Maaf jika aku sudah banyak mengemis dan menetesi air mata dihadapanmu,ku harap engkau tau jika itu adalah sebagai tanda rinduku yang mulai jadi selimut pengantar tidur.Kamu kian menjadi hantu sebelum aku terlelap dan kian menjadi ratu saat aku terbangun.

Wahai Insani harapanku.Jika nanti aku salah tolong beri aku maaf dan arah kejalan yang benar,karna aku sudah berharap banyak untuk kita bisa saling memperbaiki kekurangan.

Tolong bawa aku dalam bait doamu.

                                                                                                    #Jangkrik Bos#

# jang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun