Mohon tunggu...
Jamal corner
Jamal corner Mohon Tunggu... pelajar -

Pemuda untuk bangsa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Salam Kerinduan

9 Juni 2016   03:19 Diperbarui: 9 Juni 2016   03:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam seribu kerinduan.Aku hanya memahami kekuatan hati yang aku punya saat aku harus berada jauh dikebiasaan hari bersamamu,saat aku harus mengutarakan kerinduanku padamu di heningnya larut malam.

Aku tidak mengenang apa yang pernah terjadi sejauh kita berjalan,aku tidak mengenang seberapa hebat kita berjuang saat bersama,aku cuma terpaku rindu dengan bayangan bertapa tulus dan ihklas aku mencintaimu.Dia ahir dan di awalnya malam aku cuma berusaha menemuimu dalam doaku,saat aku bercerita tentangmu dan keinginan ku pada tuhan.Aku merasa bahagia atas apa yang pernah aku temui bersamamuSaat kau ajarkan aku makna sabar dan iklas menghadapi insan yang hatinya sepertimuHati yang menyimpan kelembutan dan rasa tidak terbuka.

Aku mencoba melunasi setiap janji yang pernah aku ucapkan semasa kamu dan aku pernah jadi kita.Aku berussaha menyembunyikan kepahitan yang tertelan,karna aku menyadari kepahitan itu adalah obat yang membuatku kuat menghadapi segala yang kita arungi.Buatmu yang slalu jadi soal dan jawab pertama dalam hidupku,aku mendoakan engkau sebuah kebahagiaan yang tidak pernah kau dapat bersamaku,aku meminta tuhan menitip suatu hikmah dibalik jalan kita lewati bersama.Aku sering bercerita kepada mereka,namamu dan segenap kesempurnaanmu yang membuat aku tidak bisa dan tidak ingin menemui pada siappun,Aku slalu membisikkan ditelinga mereka bertapa bahagianya aku bisa menyayangimu,mencintaimu dengan penuh keiklasan hati.

Terkadang aku ingin sejenak menangis,tapi aku tidak sanggupBahkan aku ingin tertawa untuk melupakan hal itu,tapi aku tidak bisa.Kamu tau itu kenapa.?Karna hati dan perasaanku masih untukmu,untuk seseorang yang tidak aku ketahui apakah cinta dan jiwanya tuhan ciptakan untukku,
Kamu yang pernah hadir dan yang merencanakan pergi,aku ucapkan terimakasih yang tidak sanggup aku tulis dengan tangan,kamu tetap aku abadikan dalam jalan cinta yang pernah aku tempuh bahkan sebagai guru yang mengajarkan aku bagaimana melewati hidup untuk lebih baik.
Walou kini kita dipisah oleh sebuah ke egoisan yang menyobek hati,percayalah kita masih bisa memperbaiki hati kita walou dalam cinta yang lain,Kita akan mengetahui apa ketulusan dan indahnya kasih sayang dari seseorang.


Mungkin hakikatnya tidak perlu mengingat,tapi hakikat itu tidak bisa membuat engkau dan aku saling melupakan,Sebagaimana aku pernah hadir,begitu juga engkau akan melakukan nya.
Semoga engkau tetap kuat jika kelak suatu saat nanti engkau temui diri dan sifatku dalam jiwamu,dan saat kau temui diri dan sifatmu pada orang lain..Percayalah jika aku masih disini,masih mengangkat kedua tangan untuk meminta apa yang aku inginkan.

Smoga tuhan menjawabku dan memberi taumu.
Salam seribu rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun