Mohon tunggu...
Jamal Arifansyah
Jamal Arifansyah Mohon Tunggu... Guru - Akademisi Magister Ilmu Sosial. Pengajar Sosiologi.

Pemerhati Isu Sosial-Budaya dan Politik-Hukum Indonesia. Senang Membaca berita dan Menulis esai. Penggemar Sepakbola ala Eropa. Pengagum Mahfud MD dan Gus Baha. Pecinta kuliner Indonesia 🇮🇩

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Politik Endors" Jokowi & Prabowo vs Ahok & Anies di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Paling Berpengaruh?

24 November 2024   08:46 Diperbarui: 24 November 2024   08:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun Ahok merupakan elite PDI Perjuangan, rekan satu partai Pramono-Rano. Sebagai Ketua DPP PDIP, tentu Ahok akan all out memberikan dukungan untuk jagoan partainya.

Menariknya, Pilgub Jakarta kali ini berpotensi mempersatukan pendukung dari Anies yang disebut dengan Anak Abah, dengan pendukung dari Ahok yang disebut dengan Ahokers.

Padahal masih kuat dalam ingatan, kedua kontestan bersama masing-masing pendukungnya terlibat persaingan keras dengan tensi politik sangat tinggi di Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun kali ini dua kelompok tersebut berpotensi disatukan atas kepentingan dan lawan yang sama.

Sekalipun masih terlihat adanya kecanggungan antara dua tokoh tersebut, terbukti ketika Apel Siaga yang dihadiri oleh Anies, ternyata Ahok berhalangan hadir. Begitupun sebaliknya, pada saat kampanye akbar pasangan Pram -- Rano yang dihadiri Ahok, gantian Anies yang tidak hadir.

Politik yang penuh drama

Rabu, 27 November 2024 merupakan hari pelaksanaan Pilkada Jakarta. Dalam berbagai hasil rilis survei terakhir bulan November dari LSI, Indikator Politik, maupun Polmark, pasangan Pramono -- Rano melejit melewati pasangan RIDO, namun belum sampai 50% plus satu.

Dalam detik-detik terakhir hingga waktu pencoblosan, segala sesuatunya masih bisa terjadi. Di hari tenang kampanye justru bisa menjadi "tidak tenang". Jangan heran bila banyak operasi senyap yang bisa menimbulkan akrobat dan goncangan politik.

Pasti ada upaya untuk mengakhiri kontestasi ini dengan satu putaran saja, namun di sisi lain akan ada gerilya agar pertarungan politik di Jakarta bisa berlanjut hingga putaran ronde ke dua.

 

Kontestasi Politik Jakarta ini bukan sekedar kompetisi antar paslon, namun juga pertarungan endorsment antar elit politik level wahid. Jokowi & Prabowo Vs Ahok & Anies. Begitulah drama politik di Negeri ini, "Tidak ada lawan atau kawan sejati, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun