Sebagai orang beragama, kita memiliki doktrin bahwa agama selalu benar, yang salah adalah penafsiran dan orang yang menjalankannya. Demikian jugalah dengan Pancasila, banyak penafsiran yang membuatnya menjadi bias dan jauh dari nilai yang ingin dibangun oleh para pencetusnya. Dan boleh jadi juga karena memang tidak terjelaskan secara baik seingga ada saja orang yang tidak memahaminya.
Nilai Pancasila adalah nilai dari seorang tokoh "super", tokoh ini adalah tokoh multidimensi dengan segala kebijaksanaan di dalamnya. Â Jauh dari sifat tercela. Tokoh dalam nilai Pancasila bukan tokoh antagonis, perusak tatanan, tetapi ia seperti tokoh para resi dan ulama, serta tokoh keadilan dalam kisah-kisah fiksi.
Tentu saja bila kita bertanya apakah ada tokoh panutan yang memang menginternal di dalam dirinya jiwa Pancasila maka kita tidak dapat memastikan seratus persen dengan satu alasan bahwa boleh jadi pada dirinya muncul salah satu sila tetapi tidak pada sila lainnya.
Dengan demikian, apakah tokoh dalam nilai Pancasila adalah tokoh fiktif seperti ada kisah-kisah fiksi atau pernah ada kemudian hilang. Wallahu alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H