Mohon tunggu...
Mas Jalu
Mas Jalu Mohon Tunggu... fotografer -

Fotografer pecinta budaya, hobi piknik dan ngendid orang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Telaga Bintang, Impian Traveler Dunia

8 November 2018   13:09 Diperbarui: 8 November 2018   13:36 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bercerita tentang keindahan Raja Ampat di Papua Barat tentu tak pernah habis dengan seribu kata. Keindahan alam yang sangat memukau menjadikan tempat ini impian bagi para traveler. Sebut saja Piaynemo, gugusan batuan karang menjulang dengan tumbuhan hijau dan lautan berwarna biru cerah membuat enggan pulang. Namun, tak hanya Piayemo yang kini menjadi idola para traveler, yakni Telaga Bintang. 

Terik matahari siang itu tak menyurutkan semangat mengeksplorasi Raja Ampat. Setelah puas menikmati Piaynemo, kapal kecil yang dinahkodai Kapten Kornel berputar sedikit mengarah ke suatu tempat yang aku tidak tahu sebelumnya. 

Suara motor diburitan kapal mulai menghilang, pertanda kami sudah sampai tujuan. Dermaga kecil dengan kayu menyambut tali kapal untuk bersandar. 

Tanpa pikir panjang aku segera turun menapaki dermaga yang terlihat kering, mungkin sedikit saja orang yang berkujung kesini. Kapten rupanya membaca raut wajahku yang sedikit bingung. 

"Kita senorkeling disini?" tanyaku dan hanya dijawab senyuman bibir merah oleh karena buah pinang yang dia kunyah sepanjang perjalanan. 

"Minuman masih kah?" tanya Kapten yang membuatku makin kesal karena bingung hendak dibawa kemana. "Su ko naik saja, hati-hati e", arahannya sembari menunjuk batuan karang yang disemen bagian atasnya. 

Baru sadar aku harus menaiki karang itu. Ahh, nafas belum juga tertata dari tangga Piaynemo yang menguras keringat, masih harus naik lagi. Dan ini lebih parah. Tanpa anak tangga, hanya batuan karang yang disemen agar tidak terlalu runcing menusuk kaki. 

DOKPRI
DOKPRI
Dua buah kamera yang kubawa nampaknya sedikit menyulitkan langkahku. beberapa kali kameraku terbentur karang yang menganga runcing. Tidak cukup fisik yang kuat untuk menapaki jalan diatas karang ini, nyali sangat dibutuhkan. 

Demi apa aku  harus menaiki bukit karang ini. Rasa letih  dan haus membuat sedikit putus asa. Namun hati kecilku yakin, Kapten Kornel selalu menunjukkan tempat-tempat eksotis di Raja Ampat. 

Selangkah kaki naik, aku terhenyak. Pemandangan lautan berbentuk bintang dengan dinding-dinding karang yang membentuknya membuat saya benar-benar terkesima. Bukan kamera yang segera kuarahkan ke titik indah itu, namun seteguk air mineral lebih aku butuhkan. 

Terik matahari dari atas bukit ini sungguh membakar kulit, namun keindahan alam dari atas itu mampu menghapus semua lelah dan panas. Terbayar lebih perjalanan sulit tadi oleh pemandangan ini. 

Setelah puas menikmati pemandangan, aku segerakan membidik Telaga Bintang ini dari balik kamera. Beberapa foto sebagai dokumentasi dan bukti bahwa aku pernah menapakkan kaki diatas bukit Telaga Bintang pun kulakukan. Meskipun tidak sepenuhnya bisa menceritakan akan keindahan secara langsung dari atas sini. 

DOKPRI
DOKPRI
Tertawa lepas adalah hal yang kusampaikan kepada Kapten Kornel. Dia tau persis apa yang aku suka. Raja Ampat memang tak pernah habis diceritakan atas keindahan alamnya. Hal yang sangat membuat aku ingin selalu mengulang mengunjunginya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun