Desa wisata Gamplong berada di pedukuhan Gamplong, Desa Sumber Rahayu, kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa wisata di ujung barat daya kabupaten Sleman ini berbatasan langsung dengan kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Disamping keunikan perajin tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) kita bisa menikmati pasar tradisional yang hanya berlangsung di hari pasaran Pon dan Kliwon di penanggalan Jawa, itupun hanya berlangsung dari pukul 6-10 pagi. Berbagai makanan tradisional seperti Jenang legi, bubur ndeso dan jajanan pasar bisa kita temukan disini.
Selain terkenal dengan kerajinan tenun ATBM-nya, warga desa Gamplong ini memiliki kreatifitas tinggi dalam mengolah berbagai kerajinan berbahan baku alam seperti enceng gondok, lidi, mendong, akar wangi dan pasir putih. Produk jadi seperti tas, alas meja, pigura, kain tenun lurik dan berbagai hiasan dinding telah mereka hasilkan, bahkan beberapa diantaranya sudah di ekspor ke berbagai negara.
"Ini model tas terbaru, permintaan bulan ini sangat tinggi karena diminati oleh pasar negara-negara di Eropa dan Canada. Tas-tas ini mereka pesan secara khusus, beberapa diantara mereka ada yang mengirim merk untuk ditempelkan di tas ini", ungkap ibu Wida pengusaha kerajinan tenun agel dan enceng gondok di desa wisata Gamplong.Â
Jika dari segi pemasaran, mereka mengaku tidak kesulitan. Bahkan di akhir-akhir ini sering banyak bule yang datang mencari produk-produk mereka. Di era go green saat ini tentu produk dengan berbahan baku alam sangat diminati dan semakin eksis di pasar global.
Dari pertemuan antara perangkat desa Sumber Rahayu, pemerintah kabupaten Sleman, masyarakat pedukuhan Gamplong serta komunitas GenPI pada tanggal 30 April 2018 di pendopo studio alam Gamplong, pihak Mooryati Soedibyo Cinema menyatakan bahwa studio alam ini kini telah dihibahkan oleh DR.BRA Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. kepada masyarakat desa Gamplong melalui pemerintahan kabupaten Sleman sebagai destinasi wisata baru. Diharapkan dari hibah ini dapat menjadi sarana pendidikan sejarah, khazanah budaya serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H