Menaiki satu batuan granit besar di sisi tengah bibir pantai bisa memandang hampir keseluruhan pantai. Hamparan pasir putihnya yang luas, biru kehijauan air laut mengundang hasrat untuk menceburkan diri, namun sayang sekali aku tidak mempersiapkan baju ganti. Lepas dari itu, aku sudah sangat terpuaskan oleh landscape fotografi yang aku dapatkan di pantai yang sangat eksotis ini.
Dan ternyata salah, nama EMAS diambil dari singkatan Eko Maulana Ali Soeharso, nama mantan Gubernur Bangka Belitung. Jembatan sepanjang 785 meter, dengan lebar 23 meter, membentang di atas aliran Sungai Pangkal Balam, wilayah Ketapang, Pangkalpinang. Jembatan ini akan membuka tutup jika ada lalu lintas kapal besar yang melewati sungai Pangkal Balam. Indah sekali untuk diabadikan. Diatas jembatan ini pula kita bisa menikmati keindahan alam pantai Air Anyir dibawahnya. Jembatan yang menjadi ikon baru di pulau Bangka ini menjadi kebanggan warga masyarakat disana.
Perjalanan yang sangat eksotis dan penuh dengan pengalaman baru. Aku putuskan tahun depan untuk kembali lagi ke pulau Bangka, menikmati keindahan yang belum sepenuhnya aku susuri. Terimakasih Bangka, nantikan aku kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H