Mohon tunggu...
Jalu Prastya
Jalu Prastya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenduren

27 Mei 2024   10:08 Diperbarui: 27 Mei 2024   10:44 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi kenduren (genduren) atau kenduri tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kenduren awalnya digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, serta sebagai bentuk solidaritas sosial dalam membantu sesama.
Pada Kamis (14/09/2023), tradisi Kenduren di Padukuhan Jeruk melibatkan masyarakat dalam rangka Tasyakuran Berdirinya Pos Ronda RT 03. Masyarakat berkumpul di sekitar pos ronda mulai 8 malam.
Kenduren di Padukuhan Jeruk tidak hanya tentang makanan dan perayaan, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Tradisi ini adalah wujud kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat. Melalui kenduren, warga Padukuhan Jeruk memperkuat ikatan sosial mereka dan saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan.
Kenduren juga mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, dan rasa syukur. Kegiatan ini menjadi momen yang membantu mempertahankan identitas budaya masyarakat dan menjaga hubungan yang erat antarwarga.
Tradisi kenduren di Padukuhan Jeruk adalah implementasi bagaimana warisan budaya dapat dijaga dengan baik oleh sebuah komunitas. Dalam dunia yang terus berubah, menjaga tradisi seperti kenduren adalah cara untuk memperkaya keberagaman budaya Indonesia dan mengenang akar-akar sejarah yang telah dilestarikan turun temurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun