Ada yang tahu di mana mahasiswa sekarang? Sedang apa mahasiswa sekarang? Apa yang sedang mereka lakukan sekarang?
Berlibur kah? Bergalau ria di jagad media sosial kah? Sibuk pacaran kah? Atau hanya bermalas-malasan di rumah? Atau mungkin sibuk dengan buku bacaan yang dipinjam di Perpustakaan?
Wahai kalian mahasiswa, negara sedang memanggil kalian. Ada job sosial yang perlu kalian kerjakan. Jangan hanya diam dan bengong saja.
Begitu kira-kira kekesalan saya memuncak karena sampai saat ini enggak ada aksi kritis dari mahasiswa yang turun ke jalan untuk memprotes berbagai kebijakan pemerintah Jokowi-Ma'ruf yang benar-benar tidak memihak kepada rakyat.
Saya coba browsing di mesin pencari tentang aksi demonstrasi mahasiswa yang dilakukan untuk memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat yang mulai berlaku awal tahun ini. Ternyata tidak ada satu pun berita tentang aksi mahasiswa mengkritik kebijakan itu.
Ya semoga saya salah. Mungkin ada aksi demonstrasi untuk mengkritik pemerintah, tapi tidak ada beritanya. Semoga begitu.
Padahal akhir-akhir ini ada sederet kebijakan rezim yang sangat-sangat tidak pro kepada rakyat. Saya sebutkan ada kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang ugal-ugalan. Gilak!! Kenaikannya hingga 100%. Padahal dalam amanat Undang-Undang, seharusnya pemerintah memberikan jaminan kesehatan kepada rakyat. Bukan jadi penghisap darah rakyat dengan modus pembayaran iuran asuransi kesehatan. Masak keselahan manajemen BPJS Kesehatan karena tidak bisa mengelola keuangan justru dibebankan oleh rakyat.
Ada lagi kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, seperti pengurangan alokasi subsidi pupuk kepada petani. Para petani di Indonesia selama ini cukup miris, karena harga panen dari petani biasanya anjlok. Padahal kala itu pupuk subsidi yang diterima penuh. Hla sekarang malah dikurangi. Petani kan justru tambah pontang panting.
Yang lagi ramai juga isu pencabutan subsidi gas elpiji 3 kg. Dalihnya pemerintah sih bukan pencabutan subsidi, tapi pola penyaluran gas yang tertutup. Biar penyaluran bisa tepat sasaran. Nantinya gas elpiji 3 kg itu harganya akan normal senilai Rp35.000/tabung. Bayangkan saja dampak turunannya. Saya jamin inflasi akan melonjak tinggi.
Selain persoalan kebijakan yang tak pro rakyat. Nampaknya yang perlu disoroti juga soal sikap muka dua yang ditampakan Meneteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly yang hadir dalam konferensi pers Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) untuk membahas Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK terhadap kader PDIP.