Mohon tunggu...
Muhammad Gazali
Muhammad Gazali Mohon Tunggu... Freelancer - Kerja Freelancer

Saya seorang laki-laki yang berkeinginan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya, mempunyai tujuan untuk sukses agar bisa mencapai segala impian saya dan keluarga. Saya juga memiliki tempat Jasa Desain dan tempat Jualan Langganan Apk Privat seperti netflix, disney, dll. Harga pasti terjangkau dan murah serta aman. Kalian bisa hubungi media sosial saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Literasi di Indonesia: Menyemai Benih Pengetahuan Sejak Zaman Dahulu

16 Juli 2023   12:29 Diperbarui: 3 Agustus 2023   11:13 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan sebuah bangsa. Melalui literasi, seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kita akan melihat bagaimana literasi telah berkembang seiring berjalannya waktu di Indonesia. 

Masa Pra-Sejarah dan Literasi Lisan

Sebelum adanya tulisan, literasi di Indonesia berkembang melalui bentuk lisan. Pada masa pra-sejarah, pengetahuan dan cerita-cerita disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui tradisi lisan. Kisah-kisah legendaris dan mitologi menjadi bagian integral dari budaya Indonesia. Dalam bentuk ini, literasi berfungsi sebagai sarana penting untuk mempertahankan identitas budaya dan tradisi suatu masyarakat.

Masa Penjajahan dan Pengaruh Tulisan

Kedatangan penjajah ke Indonesia membawa perubahan besar dalam perkembangan literasi. Para penjajah memperkenalkan tulisan dan bahasa baru kepada penduduk setempat. Meskipun tujuan awal penjajah adalah menguasai dan mengendalikan bangsa ini, pengenalan tulisan oleh penjajah secara tidak disadari telah turut menyemai benih pengetahuan di Indonesia.

Pada masa penjajahan, pengetahuan tertulis mulai diperkenalkan melalui pendidikan formal yang diberikan oleh penjajah kepada sebagian kecil masyarakat Indonesia. Orang Indonesia yang mendapatkan pendidikan formal pada masa itu umumnya berasal dari kalangan elite. Mereka yang memiliki akses ke pendidikan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bahasa dan sastra penjajah, seperti bahasa Belanda dan Inggris. Meskipun terbatas, ini adalah langkah awal dalam mengembangkan literasi tulis di Indonesia.

Literasi Pasca Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, literasi menjadi prioritas nasional. Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya literasi dalam membangun negara yang maju dan kuat. Pendidikan menjadi fokus utama untuk meningkatkan melek huruf dan pengetahuan di seluruh negeri. Pemerintah mendirikan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk memperluas akses ke pengetahuan.

Selama periode ini, literasi tulis semakin berkembang dengan diperkenalkannya kurikulum nasional yang lebih inklusif dan beragam. Buku teks dan materi pembelajaran yang dihasilkan oleh penulis-penulis Indonesia mulai bermunculan. Terdapat upaya besar dalam mengembangkan kesadaran akan pentingnya membaca, menulis, dan mengembangkan keterampilan literasi di kalangan masyarakat.

Namun, pada masa ini juga terdapat beberapa tantangan dalam perkembangan literasi. Beberapa daerah di Indonesia masih menghadapi keterbatasan dalam akses terhadap fasilitas literasi yang memadai. Selain itu, minat baca masyarakat masih perlu ditingkatkan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga mempengaruhi perubahan cara orang membaca dan mengakses informasi. Buku fisik mulai digantikan oleh konten digital yang lebih singkat dan instan. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dari pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk terus meningkatkan literasi di Indonesia.

Perkembangan Teknologi dan Era Digital

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak besar terhadap literasi di Indonesia. Kemunculan internet dan media sosial membuka pintu tak terbatas bagi akses informasi dan pembelajaran. Buku elektronik, platform digital, dan sumber daya online menjadi sumber pengetahuan yang mudah diakses oleh siapa saja. Perkembangan ini membawa manfaat besar dalam mengatasi keterbatasan geografis dan akses terhadap buku fisik.

Selain itu, teknologi juga mengubah cara orang belajar dan berinteraksi dengan literasi. Media sosial, blog, dan platform online lainnya memungkinkan individu untuk berbagi pengetahuan, mengemukakan pendapat, dan mengikuti diskusi literasi. Penulis, pembaca, dan pemerhati literasi dapat saling berinteraksi melalui berbagai komunitas online.

Namun, dengan adanya teknologi, terdapat juga tantangan baru. Fluktuasi informasi yang cepat dan kadang-kadang tidak diverifikasi menjadi risiko. Banyak informasi palsu (hoax) dan konten yang kurang berkualitas tersebar luas, yang dapat mempengaruhi literasi dan kemampuan pemahaman masyarakat. Oleh karena itu, literasi digital dan keterampilan kritis dalam mengolah informasi menjadi semakin penting dalam era digital ini.

Kesimpulan

Dalam perjalanan sejarah Indonesia, perkembangan literasi telah mengalami transformasi yang signifikan. Dari literasi lisan pada masa pra-sejarah hingga pengenalan tulisan pada masa penjajahan, dan kemudian perkembangan pendidikan pasca kemerdekaan hingga era digital saat ini, literasi terus berkembang dan mengubah wajah bangsa ini.

Namun, tantangan masih ada dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Keterbatasan akses, perubahan pola baca, dan dampak teknologi adalah beberapa hal yang perlu diatasi. Penting bagi kita semua untuk menghargai dan mempromosikan literasi di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan menjadi kunci, namun setiap individu juga bisa berperan aktif dalam membaca, menulis, dan berbagi pengetahuan. Mengajak anak-anak dan keluarga untuk membaca, memperluas wawasan melalui diskusi, dan mendukung kegiatan literasi di komunitas adalah langkah-langkah kecil namun berarti yang dapat kita lakukan.

Dalam menghadapi tantangan perkembangan literasi, kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, masyarakat, dan individu sangatlah penting. Kita harus menjaga dan mendukung perkembangan literasi di Indonesia agar kita dapat membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berpengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun