Mohon tunggu...
Muhammad Gazali
Muhammad Gazali Mohon Tunggu... Freelancer - Kerja Freelancer

Saya seorang laki-laki yang berkeinginan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya, mempunyai tujuan untuk sukses agar bisa mencapai segala impian saya dan keluarga. Saya juga memiliki tempat Jasa Desain dan tempat Jualan Langganan Apk Privat seperti netflix, disney, dll. Harga pasti terjangkau dan murah serta aman. Kalian bisa hubungi media sosial saya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Iklan Selalu Dilebih-lebihkan dan Berlebihan?

10 Juli 2023   14:28 Diperbarui: 10 Juli 2023   14:37 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Fenomena Berlebihan dalam Dunia Periklanan

Dalam era digital yang serba terkoneksi ini, iklan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Kita dapat menjumpainya di televisi, radio, internet, dan bahkan di jalanan. Namun, ada sesuatu yang mencolok tentang iklan - mereka seringkali dilebih-lebihkan, terkesan berlebihan, bahkan terkadang menyesatkan. 

Kenapa hal ini terjadi? Mengapa iklan selalu mengambil pendekatan berlebihan dalam menyampaikan pesan dan menarik perhatian konsumen? Dalam artikel ini, kita akan mencoba memahami fenomena tersebut.

Pertama-tama, mari kita lihat mengapa iklan cenderung dilebih-lebihkan. Salah satu alasannya adalah persaingan yang ketat di dunia periklanan. Dalam upaya untuk menonjol di antara banjir iklan yang terus meningkat, para pemasar harus mencari cara untuk menarik perhatian konsumen. Mereka ingin memastikan bahwa pesan mereka mencapai target audiens dengan cara yang paling efektif dan efisien. 

Oleh karena itu, mereka sering kali menggunakan strategi yang mengandalkan kesan berlebihan, dengan harapan pesan mereka akan lebih tahan lama di ingatan konsumen.

Selain itu, peran psikologi dalam iklan juga tidak bisa diabaikan. Dalam dunia yang penuh dengan stimulus visual dan audio, manusia cenderung melupakan atau mengabaikan informasi yang sederhana dan biasa-biasa saja. 

Dengan menggunakan pendekatan yang berlebihan, iklan dapat memicu perasaan dan emosi yang kuat pada konsumen. Mereka ingin menciptakan kesan yang mengguncang, mengundang perhatian, dan membuat orang merasa terlibat secara emosional. Dalam hal ini, iklan yang berlebihan berfungsi sebagai alat yang efektif untuk menarik minat dan menciptakan kesan yang tahan lama di benak konsumen.

Namun, ada juga konsekuensi negatif dari penggunaan pendekatan berlebihan dalam iklan. Dalam beberapa kasus, iklan yang dilebih-lebihkan dapat menyesatkan konsumen. Mereka mungkin mengklaim manfaat atau kualitas produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan kekecewaan pada konsumen yang merasa tertipu oleh janji-janji yang tidak terpenuhi. 

Selain itu, penggunaan pendekatan berlebihan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi citra merek secara negatif, mengurangi kepercayaan konsumen, dan merusak reputasi perusahaan.

Bagaimana kita dapat menghadapi fenomena ini sebagai konsumen cerdas?

Pertama-tama, penting bagi kita untuk menjadi pengkritik yang bijak terhadap iklan yang kita lihat. Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara klaim yang realistis dan berlebihan. Lakukan riset lebih lanjut tentang produk atau layanan yang diiklankan sebelum membuat keputusan pembelian. Selain itu, perusahaan dan pemerintah juga memiliki peran penting untuk mengatur dan mengawasi praktik periklanan yang dapat menyesatkan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun