Buku ini memiliki tema utama yang berfokus pada pentingnya evaluasi diri dan orang lain serta mengembangkan perspektif kosmik yang lebih luas. Dalam buku ini, Marcus Aurelius menjelaskan bahwa seseorang memiliki kekuatan untuk menyelesaikan banyak masalah yang muncul dari penilaian diri yang berlebihan, dan memiliki ruang yang luas dalam dirinya yang mencakup seluruh kosmos.
Buku ini juga mengajarkan pentingnya memanfaatkan ruang tersebut untuk merenungkan tentang waktu yang kekal, mempertimbangkan perubahan yang cepat dalam setiap aspek kehidupan, dari kependekan masa hidup dari lahir hingga mati, hingga kekosongan yang tak terbatas sebelum kelahiran dan setelah kematian.
Marcus Aurelius mengajarkan bahwa penting bagi seseorang untuk memahami tempat mereka di alam semesta dan bahwa segala sesuatu berasal dari alam serta akan kembali ke alam semesta pada akhirnya. Fokus dan disiplin diri juga menjadi tema yang kuat dalam catatannya, di mana ia menekankan pentingnya mempertahankan prinsip etika yang kuat, seperti keinginan untuk menjadi orang yang baik.
Ia juga mengajarkan konsep Stoik yang melibatkan kenikmatan materi dan pemanjaan dalam kasih sayang indrawi. Hal ini akan membebaskan manusia dari kesenangan dan penderitaan dunia material. Marcus juga percaya bahwa satu-satunya cara orang dapat dirugikan oleh orang lain adalah dengan membiarkan reaksi emosional menguasai mereka.
Pikiran yang jernih dan rasional dapat membantu seseorang hidup selaras dengan prinsip logo, sehingga mereka dapat mengatasi persepsi yang salah tentang apa yang baik dan buruk. Ia mengajarkan bahwa hal-hal di luar kendali, seperti kesehatan dan popularitas, tidak relevan dan tidak dapat dikategorikan sebagai baik atau buruk.
Buku Meditations karya Kaisar Romawi yang ditulis hampir dua milenium yang lalu masih relevan dengan kehidupan masa kini yang penuh tekanan. Buku ini mengandung unsur mindfulness yang mengajak pembaca untuk fokus pada tindakan saat ini, melepaskan beban kekhawatiran akan masa depan, dan melupakan masa lalu.
Melalui buku ini, Marcus memberikan motivasi untuk berhenti overthinking dan memikirkan pendapat orang, serta menganjurkan untuk melakukan tindakan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Marcus meyakinkan bahwa diri kita memiliki kemampuan untuk hidup bebas dari tekanan dan merasakan kedamaian dalam pikiran, bahkan jika orang lain berteriak melawan kita.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengambil waktu untuk merenungkan ajaran buku Meditations, yang telah menjadi acuan para pemikir dan negarawan di seluruh dunia selama berabad-abad, dan memulai perjalanan untuk memahami diri sendiri dan dunia.
Pesan Moral Buku Meditations
Buku Meditations mengajarkan agar kita hidup sesuai dengan alam semesta yang terus berubah. Meskipun perubahan dapat membawa manfaat atau kesulitan, kita tidak bisa mengendalikannya. Namun, kita dapat mengendalikan cara kita merespons perubahan tersebut.
Marcus Aurelius sering mengingatkan agar tidak terlalu khawatir dan memikirkan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Sebaliknya, kita sebaiknya fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti mengendalikan pikiran kita sendiri dengan memilih pikiran yang penting untuk dipikirkan.