Mohon tunggu...
Dokter Jiwa
Dokter Jiwa Mohon Tunggu... -

Dokter ngaku ngaku doang saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Selamat, Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022

17 Februari 2017   14:33 Diperbarui: 17 Februari 2017   17:07 4951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi kesimpulannya?

Selamat kepada yang maren maren sudah mati matian mendukung pasangan Anies - Uno. Anies - Uno mungkin bukan pasangan terbaik dari ketiga pasangan calon yang maju untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 ini. Tapi paling tidak, pendukung Anies Uno sudah berjuang jauh lebih banyak daripada pendukung pasangan calon laen(terutama pendukung paslon 2), dan Anies - Uno pantas untuk mendapatkan hasil perjuangan kalian.

Untuk pendukung Ahok, tidak perlu kecewa. Ini yang sudah paling maximum yang kalian bisa dapat dengan perjuangan kalian, sudah lumayan menghibur lah paling tidak Ahok masih bisa masuk putaran 2, lumayan hepi hepi sebentar sebelon akhirnya kalah. Ahok cukup menjadi mimpi indah. Sudah saatnya bangun dan menyambut realitas. Realitas Jakarta yang benar itu ya sama DPRD harus damai dan sedikit banyak arus merem, kan DPRD bosnya gubernur....., orang dipinggiran sungai harus gak boleh digusur, punya rumah emang harusnya ga usa DP dan ga perlu bayar cicilan 6 bulan pertama. Masa mao bobo terus mimpi indah?:D Dulu mimpi Ali Sadikin, terus sekarang mimpi Ahok, kapan bangunnya woi?:D.

Untuk yang pendukung Agus....err......gimana yah.......gak tau juga saya nih sebagai dokter jiwa gimana menghiburnya hehehe.

Lah terus, si dokter jiwa ini satu maren milih siapa? Di TPS situ yang menang siapa?

Hmmmm.....ga tau juga, pas tanggal 15 Februari 2017 kemaren saya kedatengan banyak pasien sakit jiwa:D. Semuanya punya penyakit sama, dari siang sampe malem omongnya sama terus berulang ulang "ternyata C6 penting, ga nyangka saya, duh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun