Mohon tunggu...
Dwi Rahmah Hidayati
Dwi Rahmah Hidayati Mohon Tunggu... -

be You, be Nature | www.negeribahagia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Continuous Self Improvement to be a Super Leader

4 Februari 2014   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The real leader has no need to lead, he is content to point the way

-HENRY MILLER-

Setiap manusia pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah saw, yakni “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kamu (HR. Bukhari dan Muslim)”. Menilik dari hadist tersebut, kita dapat memahami bahwa setiap dari kita adalah pemimpin, utamanya pemimpin bagi diri kita sendiri, dan dapat berpotensi untuk ke ranah yang lebih luas, yaitu orang lain- masyarakat. Dengan atribut yang “eksklusif” tersebut, maka jelas bahwa kita berkewajiban untuk juga menjadi manusia-pribadi yang “eksklusif”. Arti dari “eksklusif” adalah terpisah dari yang lain, khusus. Arti demikian bisa saja diterjemahkan bahwa kita harus menjadi seseorang yang memisahkan diri dari orang lain karena merasa khusus, merasa spesial, hingga mungkin menjadi sombong. Namun, bukan arti harfiah demikian yang saya maksud, akan menjadi keliru jika ini dipandang demikian. Lebih dalam lagi yang ingin saya maksudkan adalah menjadi seseorang yang memiliki kepribadian khusus, meskipun memang setiap orang itu unik, namun di sini dia memiliki suatu sikap yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain pada umumnya.

Salah satu sikap yang harus senantiasa dilakukan oleh manusia adalah memperbaiki diri-meningkatkan kualitas dirinya. Ini berlaku bagi manusia secara umum. Maka, terlebih untuk menjadi seorang pemimpin di level yang lebih tinggi, misalnya jika kita menariknya ke wilayah perguruan tinggi, dunia kita sebagai mahasiswa, untuk menjadi mahasiswa yang memimpin mahasiswa lainnya, maka memperbaiki diri-meningkatkan kualitas diri adalah suatu kebutuhan. Sikap apa saja yang perlu diperbaiki- ditingkatkan sebagai seorang pemimpin? Mari kita mempelajari – memahaminya bersama.

Pemimpin hari ini bukanlah pemimpin yang sibuk mengejar posisi atau jabatan. Pemimpin hari ini adalah pemimpin yang sibuk memperbaiki dan meningkatkan pribadinya dalam memimpin, meraih visi misinya karena memang itu adalah keinginan besarnya, bukan atas dasar tuntutan posisinya. Jika dia berpijak hanya karena posisi, maka mungkin yang ada hanyalah keterpaksaan dalam menjalaninya. Hal ini seperti yang dikatakan John Maxwell, “A great leader courage to fulfill his vision comes from passion, not position”. Jika demikian, maka jelaslah bahwa peran pemimpin sangatlah besar, karena bukan hanya soal mempengaruhi, tapi juga menggerakkan - memberdayakan. Seperti juga yang dikatakan Henry Miller bahwa “The real leader has no need to lead, he is content to point the way”. Pemimpin yang sejati bukanlah hasratnya untuk sekedar memimpin, namun dia memanglah inti untuk mencapai suatu tujuan. Jika sudah memiliki sikap demikian, maka mari meningkat menjadi pemimpin yang lebih dari itu. Bagaimana dengan menjadi Super Leader?

Lebih lanjut, Bahaudin (1999: 132), menjelaskan peran seorang pemimpin secara singkat adalah membuat “anak buahnya” meningkat kemampuannya menjadi pemimpin juga. Pertanyaannya adalah, bila semua “anak buahnya” sudah menjadi pemimpin bagaimana dengan pemimpin itu sendiri? Jawabannya sederhana saja, dia menjadi pemimpin super atau Super Leader. Hal ini jelas berbeda dengan pengertian sebelumnya yang selama ini dijadikan pegangan yaitu pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain- yang dipimpinnya untuk melakukan apa yang diinginkan/ diperintahkannnya tanpa merasa tertekan atau terpaksa.

Bacaan:

Bahaudin, Taufik. 1999. Brainware Management. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun