Bukanlah perkata mudah memiliki satu laman alias kampung atau komunitas. Diperlukan penduduk, wilayah dan sumber daya yang mampu menghidupi laman dan penduduknya. Itulah bayangan laman, kampung fisik: dimana ada manusia, alam, sarana dan prasarana serta aktivitasnya.
Setelah melalui lika liku, aku akhirnya mempunyai lamanku sendiri. Laman ini membuatnya tidak sesulit laman fisik: hanya perlu rencana, kebutuhan, bayar domain dan hosting, desain, jadilah lamanku: https://www.sandu.id/
laman ini berisi penerbitan buku, buku digital dan buku pelajaran, percetakan serta informasi terupdate.Â
Para pembaca dan kompasioner, mari berkunjung ke lamanku tersebut. Mohon maklum, karena masih baru, masih dalam proses penambahan informasi.
Laman ini dibuat dengan tujuan utama sebagai syarat pengurusan mendapatkan ISBN untuk penerbitan buku. Sebelumnya, sebelum pertengahahan tahun ini, untuk kengajukan ISBN ke Perpusnas tidak perlu website.Â
Namun entah apa pertimbangannya, ketika saya mengajukan permintaan ISBN baru bulan Oktober 2022 kemarin, ternyata harus di link-kan ke website formal, bukan di blog, wordpress, kompasiana, dll. Kebijakan ini ada baik dan buruknya. Buruknya, mematikan penerbit-penerbit kecil. Baiknya, agar para penerbit buku lebih serius.
sekali lagi..mari bertandang ke kampungku disini: sandu.id. Silakan menuliskan pesan jika ada masukan untuk isi, tata letak dan sebagainya.
Pontianak, 1 November 2022 Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H