Tidak ada mimpi atau firasat apapun hari ini, senin, 27 April 2020. Meski dalam pandemi virus corona covid19 yang membuat kami sekeluarga dan kita semua tidak bisa bekerja di luar rumah, saya selalu bangun pagi. Pagi ini, tidak biasanya, saya tidak mengaktifkan internet di hp saya. Sekitar pukul sembilan saya baru buka. Ternyata ada beberapa panggilan di WA dan ponsel. Betapa tidak percayanya saya ketika membuka di beberapa grup WA: Pastor Linus dipanggil Tuhan.
Iya, sekitar pukul 09.30 wit di salah satu rumah sakit di Makassar, Pastor Linus Oge Pr menghadap Sang Khalik. Sekitar dua minggu lalu beliau dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal. Luka pada bagian kepala dan kelingking kakinya sehingga harus dilakukan penjahitan. Penyakit gula yang dideritanya menyebabkan proses penyebuhan luka sangat lambat dan diduga inilah salah satu dari pemicu sehingga beliau meninggal dunia. Beliau juga di tes covid19, dan hasilnya negatif.Â
Kami: Pengurus, Pengawas, Penasihat, Manajemen dan anggota Puskopdit BKCU Kalimantan Skd merasa sangat kehilangan. Pastor Linus adalah penggiat dan aktivis credit union yang loyal dan memiliki dedikasi tinggi terhadap perkembangan gerakan CU. Hal tersebut dapat dilihat dari peran dan sumbagsih dalam perjalanan beliau sebagai seorang rohaniawan sekaligus aktivis CU.
Mengawali tahun 2020, beliau kami minta sebagai fasilitator kegiatan OD selama tiga hari, yang diawali beliau dengan mempersembahkan misa kudus. Terakhir kami bertemu dalam Rapat Pengurus BKCU tanggal 16-18 Maret 2020. Karena masa darurat akibat virus corona, rapat hanya dilaksanakan dua hari.Â
Sore tanggal 17 Pastor Linus pulang ke Makasar. Saya duduk berdekatan dengan beliau dan kami saling memberikan penilaian Key Performance Indicator (KPI) Pengurus. Terakhir komunikasi saya dengan beliau tanggal 12 April 2020. Pukul 13.58 wib beliau membalas WA ucapan selamat Paskah saya. "Selamat hari Raya Paskah Pak Edy sekeluarga. Semoga kebangkitan Yesus turut melindungi kita dari covid19" demikian WA balasan beliau. Di WA grup pengurus BKCU beliau terakhir mengirim pesan tanggal 15 April 2020 pagi.
Saya kutip dari situs Puskopdit BKCU Kalimantan, Pastor Linus Oge Pr merupakan anak pertama dari 9 bersaudara, tiga diantaranya menjadi biarawan termasuk Pastor Linus Oge, Pr. Beliau Lahir di Lolibu, pada tanggal 21 September 1959 dan  mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Wale – Ale tahun 1967-972, Sekolah Menengah Pertama di Sekolah Frater Raha tahun 1973 -1975, Sekolah Menengah Atas di Seminari Petrus Claver, Makassar pada tahun 1975 -1979. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ditingkat perguruan tinggi Fakultas Teologi Weda Bhakti di Yogyakarta pada tahun 1979- 1984 yang menjadi tahap dimana beliau menjadi seorang Pastor.
Dalam dunia gerakan credit union, kiprah Pastor Linus Oge Pr mulai sejak menjadi penggiat berdirinya CU Mekar Kasih pada tahun 2007 di Makassar sekaligus menjadi anggota di CU tersebut. Sebagai seorang aktivis dan penggiat di CU mekar Kasih, Â beliau berperan penting dalam berbagai aktivitas di CU tersebut, seperti menjadi penggiat beridirinya beberapa kantor pelayanan seperti Kantor Pelayanan Unaaha, Labasa, Pomala, dan Kendari yang menjadi cikal bakal lahirnya CU Mentari Kasih dan CU Mosinggani di Palu.
Di CU Mekar Kasih, beliau menjabat sebagai Ketua Pengurus pada periode tahun 2014 – 2016 kemudian berlanjut periode kedua tahun 2017 -2019. Selain di CU Mekar Kasih, peran beliau yang tidak kalah pentingnya dalam gerakan credit union adalah ketika ikut terlibat berperan dalam dalam gerakan Puskopdit BKCU Kalimantan Skd, dimana beliau memberikan waktunya sebagai salah seoarang pengurus pada periode 2018 -2020 dengan jabatan anggota pengurus.Â
Selang periode tersebut, baik sebagai pengurus CU Mekar Kasih maupun sebagai pengurus Puskopdit BKCU Kalimantan, banyak hal yang telah beliau curahkan untuk perkembagan dan keberlangsungan gerakan credit union, mulai dari pemikiran, tenanga dan waku pada setiap kesempatan hidupnya di sela beliau sebagai seorang biarawan. Â Â
Menurut Mgr. John Liku Ada,Pr., Uskup Agung Makasar dalam khotbahnya yang disiarkan live di channel youtube Keuskupan Agung Makasar, dari embilan bersaudara, tiga orang menjadi imam Katolik. Dua orang adik Pastor Linus menjadi imam Tarekat MSF dan Xaverian.
Selamat Jalan Pastor...doa kami menyertaimu, dan jadilah pendoa bagi kami yanag masih berziarah di dunia ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H