Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nias yang Menghiasi Relungku

10 Maret 2019   06:29 Diperbarui: 27 Oktober 2021   11:26 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dalam perjalanannya terjadi perbedaan pandangan sehingga sejumlah Pastormemutuskan  mendirikan CU dengan pendekatan yang berbeda dengan KSP3. Mereka sebagian memilih CU model Puskopdit BKCU Kalimantan. Setelah magang di beberapa CU di Kalimantan Barat dengan fasilitasis Puskopdit BKCU Kalimantan, di Paroki Lahusa Gomo didirikan CU dengan nama Credit Union Lahusa Gomo.

Kantor CU Sohagaini di Kompleks Pastoran
Kantor CU Sohagaini di Kompleks Pastoran
Berdasarkan pengalaman masa lalu dengan KSP3, maka di CU yang dididikan tersebut, di dalam anggaran dasarnya diatur bahwa Pastor Paroki secara ex officio (otomatis) sebagai Ketua Pengurus CU Sohagaini. Karena itu, siapapun yang menjadi pastor paroki disini wajib tahu dan paham tentang CU.

CU ini berkembang baik. Berdiri tahun 2011, sampai akhir tahun buku 2018, mempunyai aset Rp.16,3 miliar dengan anggota 3.940 orang  dan 7 orang staf dan 4 calon staf. Alamat kantornya di Jalan Boronadu, Desa Orahili Gomo, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara 22874. CU Sohagaini bisa dikontak via telpon seluer nomor 082164899080 dan atau email ke  cusohagaini@yahoo.co.id.

CU ini dikelola dengan memakai tata kelola credit union berbasis ACCESS Branding, dengan menerapkan spirit CU ala Frederich William Raffeisen, pendiri CU. Antara lain pilarnya: pendidikan, swadaya, solidaritas. Prinsip 3in1 juga dipraktekkan di CU ini, yakni anggota sebagai pemilik (member), pemimpinnya (leader) dan sukarelawan (voluunter).

Salah satu persoalan mengelola CU di Nias adalah mencari para pengurus CU yang berjiwa voluunter. "Disini lazim para pengurus koperasi itu ada honornya maka orang mau. Bahkan seperti kampanye para calon itu kalau mau pemilihan pengurus,"jelas Pastor Alfons, Pr., wakil ketua CU Sohagaini. Sejak awal didirikan CU Sohagaini memastikan asas keswadayaan dan sukarelawan dimiliki para pengurus, pengawas, komite dan kelompok inti.

"Kami yakin jika makin banyak masyarakat tahu apa d an bagaimana sebenarnya koperasi dan credit union itu, maka dengan sendirinya mereka akan memilih dan bergabung dengan CU Sohagaini,"jelas Pastor putra asli Nias ini.   

 

Profil Nias

Pulau Nias terletak di Barat Pulau Sumatera, di wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan luas 4.771 km2. Ketinggian 800 dpl. Pulau Nias terbagi dalam satu kota Gunung Sitoli, empat kabupetan (Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan dan Nias).  Saya kutip dari laman https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Nias, suku Nias dlaam bahasa alsinya menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tan Niha" (Tan = tanah).  Masyarakat Nias hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrak yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian.

Para pengayau Nias masa silam (foto Troppenmuseum)
Para pengayau Nias masa silam (foto Troppenmuseum)
Masyarakat Nias memakai sistem kasta, ada 12 tingkatan. Kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai kasta ini seseorang harus mampu menggelar pesta besar yang mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan babi untuk pesta selama berhari-hari. Masyarakat Nias mempunyai minuman beralkohol yang khas diberi nama tuak. Minuman ini disuling dari cairan dari pohon kelapa.

Yang mendunia dari Pulau Nias adalah tradisi lompat batu. Namun ternyata tradisi ini tidak ada dalam semua komunitas orang Nias. Yang ada hanya di kawasan Teluk Dalam, ibukota Kabupaten Nias Selatan. Di sekitar kecamatan Lahusa dan Gomo tidak ada tradisi lompat batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun