Sinar sang surya pagi yang merekah diantara tumpukan awan-awan putih membangunkanku dari tidur di pagi hari dalam pesawat jurusan Jakarta-Kupang. Di kejauhan terlihat gugusan pulau-pulau Nusa Tenggara dikelilingi lautan luas yang membentuk pemandangan yang sangat indah. Tepat pukul 06.30 Waktu Indonesia Timur pesawat mendarat dengan mulus di bandara El Tari, Kupang setelah melalui penerbangan sekitar tiga jam.
Setelah menunggu tiga jam, perjalanan dilanjutkan dengan pesawat yang lebih kecil, menuju Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur; kota perbatasan dengan Negara Timor Leste. Di sini kita akan bertemu belu (sahabat, dalam bahasa Tetun Terik---bahasa asli warga Atambua) yang sejak tahun 2012 bergerak dalam pemberdayaan komunitas basis.
Penerbangan Kupang-Atambua hanya setengah jam. Dari udara terlihat hamparan pepohonan yang mengering, sungai-sungai yang tinggal pasir dan bebatuan akibat kekeringan. Sepintas, tergambar beratnya kehidupan masyarakat yang sehari-hari berbahasa Tetun ini. Kesulitan air memang menjadi bagian dari perjuangan hidup masyarakat.
Ungkapan popular "sumber air su dekat" benar-benar nyata di sini. Di kampung-kampung ketika bulan Juni, Juli, Agustus terlihat warga antri air di sumur-sumur; sawah-sawah membatu, menjadi tempat anak-anak bermain sepak bola dan layangan.
Namun alam yang keras tentu tidak membuat manusia menyerah. Banyak cara mensiasati untuk menyejahterakan diri, memberdayakan diri dan komunitasnya. Terbukti nyata, di kabupaten inilah kita dapat melihat buah-buah perjuangan masyarakatnya yang menghasilkan kesejahteraan melalui gerakan pemberdayaan komunitas basis Kopdit Credit Union Kasih Sejahtera (CUKS).
Roh dan Daging Komunitas Basis (kombas)
Menurut RD. Urbanus Hala, dalam berbagai diskusi dan refleksi sejak tahun 2011, CU Kasih Sejahtera mulai menemukan jati diri sebagai lembaga pemberdayaan hidup. "Melalui komunitas orang-orang saling mengenal lebih dekat, sehati, sepikir dan sepenanggungan. Mereka dapat menggali potensi dari setiap individu untuk mencapai tujuan bersama. Disinilah prinsip gotong-royong dan solidaritas diterapkan," tegasnya. Karena itulah, maka mulai tahun 2012 CU Kasih Sejahtera memberikan  pelayanan bagi anggota yang berhimpun dalam kelompok-kelompok binaan, seperti kelompok peternak babi, peternak sapi, budidaya pertanian dan usaha kerajinan tenun ikat.
Kemudian dalam perencanaan strategis (strategic planning) pada tanggal 6-12 Desember 2013, dalam, difasilitasi oleh RD. Fredy Rante Taruk. Diputuskan CUKS menggunakan pola baru  dalam mengorganisir para anggotanya melalui pemberdayaan "Komunitas Basis" (Kombas).
Pola baru pemberdayaan melalui Kombas ini menjadi roh seluruh aktivitas CUKS dan sejalan dengan visi, misi, tujuan strategis, sasaran, program kerja, kemudian dibentuk divisi baru yaitu Divisi Pemberdayaan Kombas.
Menurut RD. Urbanus Hala, pemberdayaan dimaknai sebagai suatu 'proses' menuju berdaya atau 'proses' pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum berdaya. Sedangkan yang dimaksud Komunitas Basis (Kombas)Â adalah sekelompok anggota yang terdiri dari 10-20 orang yang tinggal berdekatan dan memiliki pemahaman yang sama tentang gerakan Credit Union. Â "Pemberdayaan Kombas adalah Proses penyadaran untuk memampukan anggota Credit Union Kasih Sejahtera dalam meningkatkan mutu hidupnya melalui penghayatan nilai-nilai kehidupan dan usaha produktif sesuai dengan potensi yg dimiliki," jelas Herman Abatan di di kantor pusat CUKS, Jalan Maromak Oan No.1 RT.17/RW.04, Atambua, Kota Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur. Â
"Secara umum kami berharap orang-orang, anggota CU Kasih Sejahtera yang bergabung dalam Kombas adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang baik. Anggota Kombas harus lebih baik dalam berbagai hal dibanding anggota yang bukan Kombas," tambah Abel Y. Dasi, anggota Dewan Pengurus Bidang Pemberdayaan.
Setiap Kombas wajib mengadakan pertemuan bulanan secara mandiri. Pertemuan bulanan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Kombas dan dapat dihadiri aktivis CUKS. CUKS juga memfasilitasi berbagai pelatihan. Antara lain di bidang pertanian, peternakan, perikanan, pengembangan usaha, pengolahan makanan lokal, maupun pelatihan-pelatihan teknis lainnya yang bermanfaat bagi anggota berdasarkan kebutuhan. CUKS menempatkan tenaga teknis sesuai dengan kebutuhan Kombas.
Sebagai sharing pengalaman dan penguatan, setiap tahun CUKS mengadakan Forum Kombas. Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kombas dan menemukan langkah strategis dalam mengembangkan CUKS sesuai dengan visi & misi. Pesertanya adalah perwakilan setiap Kombas.
Bagi CUKS pemberdayaan melalui Kombas tidak sebatas pada "good peoples", namun juga "good system". Kombas CUKS harus menjadi Kombas sejati, yakni Kombas berlandaskan nilai-nilai yang diperjuangkan. Aktivis sebagai subyek pelaku yang berperan sebagai inspirator dan motivator. Aktivis melakukan pendekatan untuk menumbuh kembangkan Kombas melalui beragam kegiatan untuk menumbuhkan semangat saling percaya dan setia kawan. Pendekatan yang digunakan berbasis kecakapan hidup, mengembangkan Kombas dengan sumber penghasilan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Karena itu anggota kombas harus memiliki banyak sumber penghasilan yang mendatangkan uang.
Dari 632 Kombas, ada 472 Kombas yang mendapat pendampingan, dimana  103 Kombas yang beranggotakan 856 orang sudah dan sedang mengakses pinjaman dengan total pinjaman sebesar Rp. 3,944,565,000,-
Aktivitas pemberdayaan anggota credit union seperti yang dilakukan oleh Credit Union Kasih Sejahterah adalah satu dari 20 kisah inspirator pemberdayaan yang ditulis dalam buku "Inspirator Pemberdayaan", terbitan Puskopdit BKCUK, 2017. Seperti tujuan awal pendirian CU oleh Raiffeisen yang mempunyai misi sosial dan ekonomi, maka buku ini menyajikan praktek nyata CU dan anggotanya dalam mencapai tujuan sosial CU. Bagi Anda Pengurus, Pengawas, manajemen, aktivis, anggota  dan masyarakat umumnya, buku setebal 200 halaman ini wajib dibaca.Â
Pemesanan dapat dilakukan ke kantor Puskopdit BKCUK Pontianak, telpon 0561-765591.****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI