Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengapa ada "Deklarasi Damai" di Kalbar Hari ini?

17 Mei 2017   20:52 Diperbarui: 17 Mei 2017   21:14 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu peserta pawai budaya Dayak dalam Pekan Gawai Dayak beberapa tahun silam (foto:anonim)

Sebuah share artikel cukup panjang di WA saya terima siang ini sekitar pukul 13.00 wib. Isinya, telah ditandatangani Deklarasi Damai antar tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh etnis di Mapolda Kalbar,Jl. Ahmad Yani, Pontianak.

Deklarasi Damai ini dibuka Kapolda Kalbar dan dihadiri Gubernur Kalbar; Pangdam XII Tanjungura, Wakapolda, PJU Polda Kalbar, Ketua DPRD Kalbar, Kapolresta Pontianak Kota, Wakil Walikota Pontianak, Oesman Sapta (DPD RI), H Wajidi Sayadi (Ketua FKUB Kalbar,  PWNU Kalbar, Pimpinan Muhammadiyah Kalbar, Ketua MUI Kalbar, Yakobus Kumis (Ketua DAD Kalbar), Agus Setiyadi (Ketua POM Kalbar), Sy. Imran Alhabsy (Panglima LPI Kota Pontianak), Herkulanus Didi (Pengurus DAD Kab Kubu Raya), M Nuruddin (Sekjen LPM), Sy. Ibrahim Alqadrie (Yayasan Alqadrie Pontianak), Hamka Siregar (Rektor IAIN). Tampak hadiri juga Paguyuban, Tokoh masyarakat, tokoh agama, Tokoh Adat dan tokoh pemuda serta media massa yang berjumlah 70 orang.

Isi Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalimantan Barat, sebagai berikut.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mewakili tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh ormas, setelah mencermati adanya potensi konflik sosial yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan di masyarakat yang berkepanjangan bagi rakyat, maka dengan hati yang tulus dan ikhlas bersepakat:

(1). Menghentikan semua bentuk perselisihan, fitnah dan hasutan .

(2). Saling menghormat dan menghargai serta mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat guna terwujudnya kerukunan dan kedamaian.

(3). Menghormati dan menaati peraturan perundang undangan yang berlaku serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(4). Membangun komitmen bersama dalam menangkal dan melawan setiap bentuk provokasi serta upaya memecah belah persatuan.

Demikian kesepakatan ini kami buat dengan penuh kesadaran serta hati yang tulus dan ikhlas untuk dijalankan".

Lalu, apalah benar isi WA tersebut? Ternyata benar; baca link berikut:  http://pontianak.tribunnews.com/2017/05/17/warga-kalbar-gelar-deklarasi-damai-di-mapolda-kalbar-cornelis-dan-oso-juga-hadir

Tentu adanya deklarasi damai tersebut menjadi pertanyaana bagi banyak orang, terutama bagi warga Kalbar di perantauan. Memangnya Kalbar tidak damai? Memangnya ada ancaman konflik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun