Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

22 Tokoh Kalbar Berebut 7 Kursi Bupati

8 Desember 2015   10:46 Diperbarui: 8 Desember 2015   10:56 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok (9/12) sebagian rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih akan memilih gubernur dan bupati/walikota. Di Kalbar dalam Pilkada serentak pertama kali ini akan memilih 7 bupati. Sebanyak 22 orang akan berebut untuk menduduki kursi bupati di tujuh kabupaten. Sesuai data dari Komisi Pemilihan Umum Kalbar, berikut nama-nama bakal calon tersebut.

1.Kabupaten Ketapang:

  1. Martin Rantan dan Suprapto, independen: 32.997 dukungan
  2. Andi Djamiruddin dan Chanisius Kuan; didukung PDIP (9 kursi), Hanura (5 kursi), Demokrat (5 kursi), PKB (2 kursi)
  3. Boyman Harun dan Gurdani Achmad: PAN (6 kursi) dan Nasdem (3 kursi)
  4. Darmansyah-Uti Rushan, indnependen 30.864 dukungan.

2.Kabupaten Sambas

  1. Tony Kurniadi dan Eka Nurhayati: independen: 38. 349 suara
  2. Atbah Romin Suhaili dan Hairiah: PKS (4 kursi), PPP (4 kursi), Gerindra (5 kursi) Hanura (3 kursi).
  3. Juliarti Djuhardi Alwi dan Hasanusi: PAN (6 kursi), PDIP (6 Kursi), Demokrat (4 kursi), Nasdem (4 kursi), PBB (1 kursi)

3.Kabupaten Sekadau

  1. Pensong dan Cristian Amon: independen: 10.870 dukungan
  2. Rupinus dan Aloysius: PDIP (6 Kursi), Demokrat (4 Kursi), PKPI (3 Kursi)
  3. Simson dan Paulus Subarno: Hanura (4 Kursi), Nasdem (3 Kursi), Gerindra (4 Kursi).
  4. Yansen Effendy-Saharudin: PAN (3 Kursi), Golkar (3 Kursi)

4.Kabupaten Bengkayang

  1. Sebastianus Darwis dan Rurahkmad: PDIP (6 kursi)
  2. Suryadman Gidot dan Agustinus Naon: Gerindra (4 kursi), Hanura (4 kursi), Nasdem (4 kursi), PAN (1 kursi)

5.Kabupaten Melawi

  1. Panji dan Dadi Sunarya Usfa Yursa: PDIP (5 kursi), Nasdem (2 kursi), Hanura (1 kursi)
  2. Firman Muntaco dan John Murkanto Ajan: Golkar (6 kursi), Gerindra (4 kursi), PAN (3 Kursi), PKS (2 Kursi), Demokrat (2 kursi), PPP (2 Kursi), PKPI (2 Kursi), PKB (2 Kursi)

6.Kabupaten Sintang:

  1. Agrianus dan Muhammad Chomain Wahab: Gerindra (5 kursi), PKB (4 Kursi)
  1. Ignasius Juan dan Senen Maryono: PDIP (6 Kursi), Hanura (2 kursi), PAN (2 kursi), PKPI (3 kursi), Demokrat 4 (kursi)
  2. Jarot Winarno dan Askiman: Nasdem (5 kursi), Golkar (3 kursi), PPP (1 kursi)                                                          

7.Kabupaten Kapuas Hulu

  1. AM Nasir dan Antonius L.Ain Pamero: PPP (5 kursi), Golkar (4 kursi), PKPI (3 kursi), Gerindra (3 kursi), PAN (2 kursi), PKS (1 kursi), PKB (1 kursi), Nasdem (2 kursi), PBB (tanpa kursi).
  2. Fransiskus Diaan dan Andi Aswad: PDIP (4 kursi), Demokrat (3 kursi), Hanura (2 kursi).

Dari 22 pasang tersebut, ada yang incumbent (mantan wakil bupati atau bupati), ada juga politisi, mantan birokrat dan pengusaha. Berdasarkan pengalaman di berbagai tempat, hampir tidak ada korelasi antara besar kecilnya partai pendukung dengan kemenangan calon. Beda dengan pemilihan legislatif, dalam Pilkada yang menentukan adalah figur calon dan tentu saja faktor sumber daya, khususnya uang.

Meski popularitas tinggi, program yang ditawarkan menarik, namun tanpa dukungan finansial yang memadai akan sulit untuk meraih kemenangan. Bisa saja pemilih memang memilih di A, namun hasil akhir bisa berubah karena permainan kotor (oknum) petugas pemilihan dari tingkat TPS sampai atas nya. Di tingkat TPS misalnya, jika ada saksi yang diberi calon/ Tim Sukses uang lebih besar, maka ia akan membela mati-matian calon tersebut.

Pengalaman Pilkada sebelumnya di berbagai tempat, permainan pada dokumen penghitungan suara masih seirng terjadi. Karena itu, pengawalan suara dari TPS ke Desa, PPK dan KPU Kabupaten harus dilakukan dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun