Mohon tunggu...
Dede Jalaludin
Dede Jalaludin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang penyuka sastra dan aktif dalam menulis karya sastra berupa syair-syair puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jazirah Nusantara

20 Oktober 2014   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jazirah Sabang Merauke

Berjauhan tak berarti ku tak memijak

Berdekatan tak berarti ku sungkan

Aku akan tetap berjelajah bumi khatulistiwa-ku

Walau, laut, udara dan daratan yang sulit ku jangkau

Mengenal negeriku adalah sebuah kebanggaanku

Disini ku lahir disini ku mulai mencintai bangsa

Al-Munawwir Komplek L Kamar Pojok (El-Baru) Yogyakarta 9 Januari 2012

Nyanyian Koruptor

Aku berkuasa, semua aku punya

Semua akan begitu mudah, mau wisata, mau pelesiran, mau keadilan tinggalku ucap semua akan ku genggam

Hahaha......

Hidup begitu berharga untuk keturunanku, tak perduli halal atau haram

Yang terpenting aku bergelimpang harta

Al-Munawwir Komplek L Kamar Pojok (El-Baru) Yogyakarta 9 Januari 2012

Facebook Vs Buku

Begitu mudah berbagai cerita lewat jejaring sosial

Tinggal tulis lewat beranda semua selesai

Setumpuk cerita dituangkan pada Facebook.

Andai semua itu tertulis dalam buku harian

Beribu cerita menjadi sebuah karya

Cintailah menulis dan membaca buku

Sebagaimana engkau membuat status lewat facebook

Sehingga banyak yang meng-like tulisanmu

Al-Munawwir Komplek L Kamar Pojok (El-Baru) Yogyakarta 9 Januari 2012

Koruptor Vs Rakyat

Dimana arti demokrasi oleh rakyat untuk rakyat.

Seakan tak adil, tak merakyat malah buat melarat

Hidup seakan milik sang koruptor yang bejat

Gedung-gedung mulai dipugar

Tengok gedung sekolah dan pencuri sandal

Semua dibiarkan roboh, dan si pencuri sandal menjadi kesakitan

Sedang si koruptor begitu mudah keluar masuk sedang dikursi kesakitan

Bahkan semua bisa dibeli.

Jadi, apakah ini adil siapa pemegang demokrasi

Sedang si rakyat kelaparan si koruptor tertawa dalam mimpi

Jadi, untuk apa hidup sedang keadilan Tuhan pasti terbukti

Al-Munawwir Komplek L Kamar Pojok (El-Baru) Yogyakarta 9 Januari 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun