Mohon tunggu...
Dede Jalaludin
Dede Jalaludin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang penyuka sastra dan aktif dalam menulis karya sastra berupa syair-syair puisi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Pesan] Sumpah Pemuda

27 Oktober 2014   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:35 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melukis peradaban gemilang oleh anak muda di masa sekarang. Masihkah ada kepedulian terhadap nilai-nilai sumpah pemuda? Pertanyaan ini perlu kita jawab sebagai generasi penerus bangsa, dan tentunya itu menjadi tugas bagi anak muda khususnya saya yang ingin memberikan sedikit tentang bagaimana gambaran anak muda jaman sekarang jika kita melihat dari kacamata anak muda yang saya wawancari. Salah satu responden mahasiswa UMY, jurusan Hubungan Internasinal.

Nilai-nilai apa yang anda ketahui dalam sumpah pemuda?

“Menghayati, bertekad sebuah kemerdekaan bersifat soft liberty (merdeka dalam koridor pendidikan, kreatifitas dan inovasi baru).” Ujarnya

“Pemerintah tidak terlalu konkrit terhadap prestasi anak muda. Aspresiasi pemerintah untuk anak muda tidak ada tindaklanjut semisal membuat gedung riset. Segi moral juga, perlu adanya revolusi mental, kurikulum mementingkan teknologi terapan. Tetapi, pendidikan mental dan moral di keterbelakangkan”. Imbuhnya

Harapan apa yang ada ingin sampaikan terhadap kabinet baru ini?

“Harapan ide-ide gudsdur “multikulturalisme”, bagus hidup di Negara Muslim, bukan Negara Islam, karena kita mengenal tiga hukum. Hukum konsistusi, agama dan adat, menurut saya Jokowi dan kabinetnya bisa membawa kearah Indonesia lebih baik. Meskipun banyak hambatan. Di dalam kabinetnya terdapat tokoh-tokoh muda yang mampu mengajak para pemuda untuk ikut serta membangun bangsa ini.” Tuturnya

Pemuda seperti apa yang ada di benak anda. Jika dilihat dari pemuda dulu dan sekarang?

“Mulai degradasi moral dan kreatifitas, seperti keinginan insantan, tidak mau pengawal, new neophobia takut kepada hal-hal baru. Itu semua harus kembali kepada diri sendiri. “ifda minafsik”.

Pesan anda kepada kabinet baru (kabinet kerja) Jokowi atas keterwakilannya tokoh muda apa?

Mempunyai jiwa idealis tidak akan menyerah terus berjalan. Melawan fakta, menteri yang sudah terpilih semoga bisa menjadikan Indonesia tambah baik dan berjalan dengan baik di setap menjalankan tugasnya.

Di balik itu semua banyak tokoh-tokoh muda yang bisa menjadi inspirasi untuk kita semuanya.  Misalnya, Gayatri yang mampu menguasai empat belas bahasa di usia muda selain itu juga Gayatri mampu mengarumkan nama Indonesia di kanca Bangsa-bangsa lain. Siapa yang tidak kenal dengan Evan Dimas captain timnas Garuda Muda Indonesia usia 19. Yang mampu menjadi pemain sepak bola berbakat kebanggaan bangsa Indonesia.

Namun, perlu disadari atau tidak, sebagaian itu terhapus oleh beberapa penampilan artis-artis sinetron yang memerankan tokoh kurang pantas menghiasi stasiun televisi swasta sangat jauh dari syarat-syarat nilai sumpah pemuda. Sehingga ruh-ruh jiwa semangat tanggal 28 Oktober 1928 mulai redup di mata sejarah anak muda. Maka dari itu, harus bisa direfleksikan kembalioleh para anak mudajaman sekarang.

Untuk itu, dalam menyambut sumpah pemuda ke-86 tahun ini harus menjadikan para anak muda mampu bangkit dan mau ikut serta untuk memajukan bangsa ini sebagaimana yang telah di contohkan Gayatri, Evan Dimas dan anak-anak muda lainnya yang mampu mengarumkan nama bangsa Indonesia di kanca internasional. Selain itu juga bisa ikut turun tangan dalam mengawal proses kinerja pemerintahan yang baru.

Tidak harus menunggu intruksi atau permasalahan menjadi kronis berat sehingga kita baru beraksi. Jadilah anak muda yang tidak diam dan mendiamkan ajak yang lain bergabung. Bila di lihat ketika suatu bangsa mengalami kemajuan atau kemunduran itu, terletak pada bagaimana pola pikir dan karakter anak muda dalam suatu bangsa tersebut berada. Jadilah agen of change di hari bersejarah ini. Ingat pesan presiden pertama I.R Soekarno dalam pidatonya “berikan Aku sepuluh pemuda maka aku akan guncangkan dunia” seharusnya kalimat yang disampaikan Soekarno ini bisa menjadi magnet bagi para pemuda untuk bersama-sama menyamakan tujuan, suara dan tekad membangun bangsa ini, muda kreatif, progresif, inspiratif dan kuat di terjang hantaman kritikan.

Meskipun kulit warna dan sukumu berbeda-beda. Mari kita tawarkan kepada dunia pemuda Indonesia masih punya semangat nasionalisme dan menujunjung tinggi sumpah pemuda. Jika ada permasalahan di lakukan oleh satu orang maka terasa berat. Tapi, jika seluruh pemuda ikut serta dalam menyelesaikan permasalahan apapun hal yang mungkin akan menjadi ringan.

----{Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah syair lagu yang pernah di lantukan Ummu Mayada. Pesan dalam sebuah syair bisa menjadi pengingat bagi para pemuda Indonesia.}----

“Pemuda”

Pemuda harapan bangsa, bawa ilmu dan taqwa

Bersatu bersama-sama membangun akhlak mulia

Walaupun kulit dan warna sukumu berbeda

Berjuang tanamkan cinta tawarkan keseluruh dunia

Ilmu sungguh bermakna amalmu lebih berguna

Namun, ilmu tanpa taqwa pasti menjadi bencana

Pasti engkau menderita

Ingatlah sejarah dunia manusia adam dan hawa

Tumbuh-tumbuhan dan bunga

Lebah madu dan udara

Muka bumi dan semesta di cipta untuk hambaNya

Tuhanlah pencipta pengasuh semua makhluknya

Pemuda mari berjuang ilmu amalmu berkembang

Menyeru sepanjang waktu pasrah ke yang maha mampu

Dekat ke maha sang guru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun