Kata diplomasi bersal dari kata Yunani yaitu "diplaoun" yang berartikan melipat atau menggandakan, yang mana sesuai sejaranya pada kekaisaran romawi semua paspor yang kegunaannya untuk melewati batas toritorial dari negara asal ke negara lainnya, di waktu itu paspor terbuat dari logam dobel yang di lipat dan di jahit agar dapat menjadi satu agar terlihat khas.Â
Dan surat jalan waktu itu di sebut dengan kata "diplomas" yang selanjutnya berkembang dan di dalamnya mencakup banyak dokumen-dokumen resmi yang bukan logam, yang waktu itu di pakai oleh bangsa romawi untuk keluar negeri.
Adapun pengertian secara umumnya, Diplomasi adalah suatu perpaduan ilmu dan seni untuk benegosiasi baik itu dari segi politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, militer, dan sosial.Â
Baca juga : Diplomasi Publik sebagai Pendukung Hubungan Indonesia Malaysia
Kita bisa melakukan diplomasi kecil-kecilan yaitu sesame manusia dan bisa juga di lakukan oleh antar negara yang mana seseorang yang telah di pilih resmi oleh negara untuk menjadi sebagai utusan negara dalam pertemuan atau menjalani tugas di luar negeri asalnya dan dia biasanya di sebut diplomat.
Di dalam diplomasi ada beberapa yang harus kita ketahui baik dari fungsinya, yang mana fungsi utamanya adalah menyelasikan berbagai permasalahan internal maupun external yang harus melewati perundingan yang di perlancar dengan saling menjaga hubungan pribadi dan saling pengertian.
Baca juga : Diplomasi Koboi Joe Biden Akankah Efektif Menjinakkan Rusia dan Tiongkok?
Ada beberapa fungsi diplomasi yaitu: Representing, Negotiating ,Protecting, Reportinng, Promoting. Adapun jenis-jenis diplomasi : Diplomasi publik, Diplomasi bilateral, Diplomasi multilateral, Diplomasi preventif Sebenarnya jenis-jenis diplomasi banyak akan tetapi yang banyak di kenal bagi seseorang yaitu ada empat seperti yang telah saya sebutkan di atas.
Diplomat juga bisa menjadi negosiator, sebagai negosiator diplomat harus mampu untuk menaklukkan lawan rundingnya agar diplomasinya berhasil dan diplomat juga harus menunjukkan porfomancenya agar wajahnya dapat meyakini lawannya untuk dapat di ajak berkerjasama.
Baca juga : Peran Diplomasi Geopolitik Global dalam Konflik Israel Palestina
Akan tetapi diplomat ketika berperan sebagai diplomat harus memperhatikan dua hal ini yaitu kredebilitas yang artinya berhasil mengambil kepercayaan lawan melalui cara moral yang tinggi, dan sasaran aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H