Aisah, penderita penyakit Neurofibroma asal Desa Jayaraksa Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, pada hari Senin, tanggal 6 Februari 2012 berikhtiar untuk memeriksakan kondisi penyakitnya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Didampingi oleh Daniella Jaladara dan Adi Toha, Aisah berkonsultasi dengan Dokter Hardy di Poli Spesialis RSHS.
[caption id="attachment_170874" align="alignleft" width="300" caption="Praoperasi"][/caption]
Neurofibroma merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan syaraf, kelainan ini mengenai banyak organ dalam tubuh. Pada kelainan ini terjadi hipertropi jaringan lunak dan sering disebabkan oleh kelainan embriologis dan terjadi proliferasi dari jaringan mesenchymal dan dapat mengenai sebagian muka. Perempuan yang sehari-harinya menjadi guru mengaji di desanya itu sudah menderita penyakit tersebut sejak kelas 5 SD. Pada mulanya hanya berupa tanda hitam di pipi kiri. Seiring pertumbuhan usianya, tanda hitam tersebut semakin membesar dan pada usianya yang sekarang, 35 tahun, menjadi daging yang tumbuh menggelayut di pipi kirinya. Karena terlalu lama menahan daging yang menjuntai ke bawah tersebut, tulang pipi kirinya pun tertarik ke bawah dan mengeras.
Berdasarkan konsultasi dan diagnosa dari dokter spesialis di RSHS tersebut, daging tumbuh Aisah harus segera dioperasi. Atas prakarsa dan bantuan pendanaan dari Dompet Dhuafa Jawa Barat, operasi dilakukan di RS. Bina Sehat, Dayeuhkolot, salah satu rumah sakit mitra Dompet Dhuafa Jawa Barat.
[caption id="attachment_170877" align="alignright" width="300" caption="Pascaoperasi"]
Pada hari Rabu, 8 Februari 2012, Aisah mulai menjalani rawat inap untuk persiapan operasi yang akan dijadwalkan pada keesokan harinya. Aisah ditempatkan di Ruang Melati kelas 3. Pukul 13.00, Kamis, 9 Februari 2012, operasi pun dilakukan. Selama kurang lebih dua jam, daging tumbuh di pipi kiri Aisah diangkat/dibuang oleh tim dokter dari RS. Bina Sehat. Dan alhamdulillah berjalan dengan lancar, meskipun sempat terlambat 2 jam dari waktu yang dijadwalkan.
Selesai operasi, Aisah menjalani rawat inap sampai hari Senin, 13 Februari 2012. Selama menjalani rawat inap tersebut, kondisi Aisah berangsur-angsur membaik, meskipun sempat terjadi pembengkakan di bekas luka jahitan di pipi kiridan pasien mengalami muntah-muntah dan mual pada hari pertama pascaoperasi. Selain didampingi oleh Daniella Jaladara dan Adi Toha, beberapa anggota keluarga dari Ciamis datang menjenguk, dan Teh Mira dan Teh Dey, staf Dompet Dhuafa Jabar yang setiap hari datang untuk mengecek kondisi pasien. Ketiadaan fasilitas tempat tidur untuk penunggu pasien membuat Daniella Jaladara mengalami muntah-muntah dan kondisi kesehatannya sempat memburuk dan hampir-hampir menjadi pasien kedua.
Pada hari Minggu, 12 Februari 2012, kondisi pasien sudah stabil dan dinyatakan boleh pulang. Namun, mengingat satu dan lain hal, kami memutuskan untuk menunggu sampai Senin keesokan harinya. Selain itu, kami menunggu dokter untuk pemeriksaan dan konsultasi akhir; dan menunggu staf dari Dompet Dhuafa untuk pendampingan akhir dan penjemputan, mengingat, seluruh biaya operasi dan rawat inap ditanggung oleh Dompet Dhuafa Jabar.
[caption id="attachment_170878" align="alignleft" width="300" caption="Pemeriksaan luka bekas operasi"]
Pada hari Senin, 13 Februari 2012, setelah dilakukan pemeriksaan akhir oleh dokter yang bertugas pada hari itu, kondisi Aisah benar-benar kondusif untuk pulang. Selain itu, kami juga melakukan konsultasi akhir dengan Dokter Nonoy, yang menangani pembedahan pasien. Aisah diharuskan menjalani rawat jalan dimulai pada Senin depan (20/2) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Rawat jalan pertama harus dilakukan di RS. Bina Sehat, berikutnya; mengingat jauhnya jarak antara Cimaragas, Ciamis dengan Bandung, maka diusahakan untuk dilakukan di rumah sakit setempat di Banjar atau Ciamis. Sementara, untuk pengangkatan benang bekas jahitan luka juga harus dilakukan di RS. Bina Sehat, Bandung.
Biaya rawat jalan diambil dari dana yang telah dikumpulkan dari donasi para donatur, termasuk dari Dr. Hilman Puradiredja, warga negara Indonesia yang tinggal di Jerman, yang sempat mengunjungi Aisah di rumahnya di Cimaragas dua minggu silam; juga donasi para donatur dari Hongkong.
Berhubung staf dari DD Jabar tidak bisa mendampingi sampai ke rumah pasien, maka pasien hanya didampingi oleh Daniella Jaladara dan Adi Toha, dan dua orang dari keluarga. Dengan menumpang mobil travel, kami berlima tiba di rumah Aisah di Cimaragas, Ciamis pada pukul 19.30, dan langsung disambut dengan tangis haru dan syukur oleh warga satu kampung beserta murid-murid Ni Aisah.
Kami sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya pada Dompet Dhuafa Jawa Barat yang telah membantu menyediakan penginapan pra-rawat inap, pembiayaan, pendampingan dan penjemputan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua sahabat yang telah menyisihkan sebagian rezekinya demi kebutuhan perawatan pascaoperasi, juga kepada semua sahabat dan kerabat atas doa-doa demi kelancaran proses operasi dan pemulihan pasien. Jazakallahu khoiron kasir. (Adi Toha & Daniella Jaladara)
[caption id="attachment_170880" align="aligncenter" width="300" caption="Jaladara, Ni Aisah, Teh Mira (DD Jabar) dan salah satu keluarga Ni Aisah"]
