Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Maaf Bos...

13 Juli 2024   09:42 Diperbarui: 13 Juli 2024   09:45 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikapi rayuan bos sumber gambar: popular-world.com

"Maaf Bos, saya tidak sebaik itu." begitulah jawaban saat bos saya meminta untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ceplas-ceplos kadang dibutuhkn biar tidak menanggung beban pikiran. Maka saat menolak atau menerima suatu pekerjaan katakan dengan jelas. Dari pada hanya akan melahirkan penyesalan.

Keduanya ada konsekuensi yang memang harus ditanggung. Jika menolak tapi mengatakan iya, pekerjaan akan terasa berat 2 kali lipat. Kalau menolak jelas resiko memang lebih besar. Salah satunya menjadi catatan bos.

Lebih baik begitu dari pada menyiksa batin kita sendiri. Setelahnya atasan akan tahu karakter kita. Tak jarang taruhannya juga kehilangan pekerjaan. Tapi paling tidak kita sudah turut serta membangun karakter yang diviralkan dalam dunia pendidikan.

Tugas bos kadang memiliki tekanan tingkat tinggi yang bisa membuat stress. Perlu langkah hati-hati guna menghadapi keadaan seperti itu. Berikut saran langkah yang bisa dilakukan:

Komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan. Begitu juga untuk menyikapi rayuan bos. Tidak perlu khawatir apalagi takut dibilang tidak profesional.

"Terima kasih telah mempercayai saya. Saya merasa tugas ini cukup besar, ada beberapa area di mana saya belum merasa kompeten. Bisakah kita mendiskusikan lebih lanjut cara terbaik untuk mengatasinya?"

Kalimat di atas mungkin bisa menjadi salah satu referensi untuk mengajak bos komunikasi tentang tugas yang akan diberikan.

  • Mintakan Bantuan dan Dukungan

Masih kelanjutan dari komunikasi tadi. Gunakan tugas agar dapat diselesaikan dengan cepat dengan cara kolaborasi dengan rekan yang lain. Kalau memungkinkan manfaatkan bantuan bos untuk mengerjakan bersama.

Referensi kalimat yang bisa digunakan untuk menyampaikan permintaan bantuan dan dukungan sebagai berikut:

"Saya membutuhkan sedikit bantuan dan arahan agar segera selesai. Apakah ada yang bisa membantu, apakah Anda memiliki sumber daya yang bisa saya gunakan?"

  • Identifikasi Kebutuhan

Pergunakan kesempatan ini untuk meningkatkan skill. Sampaikan kepada bos jika ada bagian yang kurang ahli dan perlu untuk meningkatkannya dengan mengikuti pelatihan atau bimbingan. Kalau bisa tanpa mengeluarkan biaya untuk mengikuti peningkatan skillnya.

Kalimat yang dapat disampaikan kepada atasan bisa dengan cara sebagai berikut:

"Saya merasa keterampilan saya perlu ditingkatkan untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Apakah ada pelatihan atau bimbingan dan juga sumber daya yang bisa saya manfaatkan?"

Meski harus membantu bos, tugas sendiri juga harus selesai tepat waktu. Perlu prioritas pekerjaan agar sama-sama selesai sesuai target waktu. Dalam hal ini membutuhkan komunikasi kejelasan tenggat waktu dengan bos.

Kata-kata berikut bisa digunakan untuk meyampaikan keinginan pengelolaan waktu agar tugas sesuai batas waktunya:

"Saya ingin memastikan mampu memberikan hasil terbaik untuk tugas ini. Bisakah kita membahas timeline lebih dulu agar saya bisa mengelola waktu dengan lebih baik?"

Kebanyakan pekerjaan akan membuat mental dan emosianal lebih cepat stress. Kelola hal tersebut dengan mengantisipasinya. Salah satu caranya adalah dengan mengambil istirahat yang cukup. Komunikasikan semua perasaan dengan keluarga agar paham dengan kondisi pekerjaan.

Perkataan yang bisa disampaikan ke pasangan agar memahami di saat pekerjaan sedang menumpuk:

"Posisi pekerjaan sedang penuh, jadi tolong bantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah agar bisa fokus. Nanti setelah ini akan bisa membantu lagi seperti sebelumnya."

Untuk menyikapi rayuan bos, dibutuhkn bahasa yang sopan dan profesional. Agar penerimaan dan penolakan kita tidak menjadi bumerang di kemudian hari. Pilih waktu yang tepat dan sampaikan alasan yang jelas jika terpaksa tidak bisa mengerjakan. Harapannya penolakan tidak menimbulkan konflik maupun kesalahpahaman.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun