Targetku untuk ramadan 2024 sumber gambar: jogjakeren.com
Rumahku adalah surgaku. Ungkapan yang sangat popular terutama sekali bagi yang sudah berkeluarga. Pastinya yang ingin diwujudkan adalah rumah dalam bentuk secara fisik. Meski targetku untuk ramadan 2024 tidak hanya melulu soal fisik saja.
Aku tidak berani terlalu besar membuat target dengan ramadan tahun ini. Pengalaman dari sebelumnya target yang terlalu menggebu, kesannya ada nafsu yang terkadang justru menimbulkan rasa arogansi tersendiri. Maka aku hanya berjalan pada rel ramadan, sebagaimana air mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang lebih rendah.
Bukan untuk sombong, tapi agar gerakan ramadan bukan sebuah pemaksaan. Sehingga semua terasa ringan untuk dijalankan, kita pun riang dengan segala macam aktivitas di dalamnya. Setelah itu kita tinggal menyesuaikan ritme ibadah dengan waktunya.
Namun begitu, tanpa target kita sering tergelincir dalam kemalasan dan ketertundaan. Untuk menangkal hal ini biasanya aku mencatat kegiatan yang ingin aku lakukan satu hari tersebut. Setelah menjelang tidur malam, aku akan evaluasi catatan itu. Apakah sudah terealisasi semua atau belum.
Jika ada yang belum maka akan menjadi PR pada hari berikutnya. Dan kegiatan ini akan menjadi prioritas di hari setelahnya. Begitu juga dengan kegiatan ibadah pada Ramadan tahun ini. Aku mencatatnya agar aku tidak lupa, silau dengan kenikmatan dunia terutama dunia maya.
Aku termasuk orang yang takut untuk memiliki target tinggi. Kegagalan itu menyakitkan dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk bangkit. Sehingga manakala kita butuh motivasi bukan target yang aku buat tapi hanya jadwal agar aku bisa menepatinya.
Ada negatifnya memang jika hanya menggunakan jadwal. Apalagi kalau kita suka menunda satu jadwal. Maka jadwal yang lain atau setelahnya juga akan ikut molor. Dengan demikian, kita akan butuh banyak waktu untuk 1 saja jadwal yang terlewat.
Salah satu yang bisa aku usahakan dengan menghapus jadwal itu kalau sudah tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Atau masih bisa tapi kemungkinan terlaksana sangat kecil. Aku akan menggantinya dengan jadwal yang lain agar jumlahnya tetap. Begitu seterusnya.
Jadwal memang tidak mampu menggantikan target. Setidaknya jadwal membuat ramadan kita lebih teratur. Bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita sendiri. Sehingga kita tahu dimana waktu yang masih luang untuk dimaksimalkan sebagai waktu ibadah.
Aku bukan termasuk orang yang ambisius. Menurutku jadwal kegiatan seperti di pondok ramadan anak madrasah zaman dulu bagiku sudah cukup. Ada kegiatan salat lima waktu, tarawih, tadarus serta kegiatan pekerjaan dan harian lainnya seperti menjaga kebersihan.
Semua itu bisa aku penuhi saja sudah merasa puas. Lebih penting aku tidak tergantung pada dunia maya untuk ngabuburit (bersambung Lokasi Ngabuburit Favorit). Ada beberapa kegiatan rutin dan ada kegiatan tambahan untuk memenuhi ruang kosong atas jadwalku.
Tidak banyak, sehari ada lima jadwal dan terlaksana semua jauh lebih menggembirakan. Dibanding ada selusin jadwal tapi hanya lima yang terlaksana. Setiap orang mempunyai ukuran atas kegembiraan dan kepuasannya masing-masing. Semua itu tidak harus diukur atas diri orang lain dan untuk kemudian dibandingkan.
Pada akhirnya jika aku diminta membuat targetku untuk ramadan 2024 adalah bagaimana setiap jadwal yang telah aku buat bisa optimal dijalankan. Tidak ada satu jadwal yang tertunda bahkan yang dihapus karena tidak komit dengan jadwal yang telah aku susun. Targetku adalah komit dengan semua jadwalku, titik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H